Ekowisata Berbasis Masyarakat di Kalimantan Barat

MI
05/7/2015 00:00
Ekowisata Berbasis Masyarakat di Kalimantan Barat
(MI/ARIES MUNANDAR)
DESA Melemba di Kecamatan Batang Lupar, Kalimantan Barat, menambah deretan pengembangan ekowisata di Tanah Air. Seperti dilansir WWF Indonesia, sejumlah pihak telah bersepakat mengelola manajemen ekowisata di desa tersebut.

Nota kesepahaman diteken WWF-Indonesia Program Kalbar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kapuas Hulu, Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Model Kapuas Hulu, dan Pemerintah Desa Melemba di Putussibau, Kamis (25/6/).

Kepala Disbudpar Kapuas Hulu Antonius mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan dokumen road map Pengembangan Kawasan Ekowisata Kabupaten Kapuas Hulu pada 2014. Menurut Antonius, operator pengelolaannya kelak akan dilakukan masyarakat Desa Melemba yang didorong melalui pendekatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Itu menjadi salah satu sistem pengelolaan hutan yang lestari dan bertanggung jawab.

Melalui kesepahaman itu pula, pengembangan ekowisata di Desa Melemba diharapkan dapat mempercepat langkah menuju Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) pengembangan ekowisata.

Kepala Balai TNDS, Sahdin Zunaidi, mengatakan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu telah menetapkan KSK di koridor antara Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) dan TNDS.

Albertus Tjiu, Manajer Program Kalbar WWF-Indonesia, mengungkapkan bahwa dalam lingkup konservasi pulau yang dihubungkan dengan keberadaan HoB (Heart of Borneo), upaya kolaboratif itu bisa dipandang sebagai implementasi program di tingkat kabupaten. "Ini bermuara pada terwujudnya skema jasa lingkungan yang berkeadilan melalui konsep sertifikasi jasa lingkungan khususnya di Dusun Meliau, Desa Melemba, agar mendapatkan sertifikasi jasa lingkungan berbasis pengelolaan hutan lestari," urainya. (*/M-3 )



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya