Umrah di Bulan Ramadan

BULAN Ramadan yang penuh rahmat ini selalu dinanti-nanti umat Islam di seluruh dunia. Selain waktunya yang singkat, yakni 30 hari dalam setahun, bulan ini pun menjadi bulan untuk menyucikan diri dan memperbanyak pahala. Salah satu ibadah yang bisa dilakukan di bulan Ramadan ialah umrah. Umrah memang bisa dilakukan di bulan lain. Namun, umrah di bulan Ramadan akan sangat terasa bermakna dan istimewa. "Umrah di bulan Ramadan sama seperti haji bersama Nabi, maka banyak orang berbondong-bondong untuk umrah di bulan Ramadan," kata Ahmad Dimyati Badruzzaman, pembina dan mufti NRA Tour and Travel dalam manasik umrah, Jumat (17/6).

Sebelum menginjakkan kaki di Tanah Suci, umat Islam yang tergabung dalam biro perjalanan NRA Tour and Travel melakukan manasik umrah di Wisma Umrah dan Haji Mampang, Jakarta Selatan. Dalam manasik itu dijelaskan keadaan sebenarnya di Tanah Suci nanti, baik Mekah maupun Madinah. Peserta diberikan pemahaman dan persiapan yang harus dilakukan. Keberangkatan ke Tanah Suci akan berlangsung 9 jam menggunakan pesawat. Diperkirakan, menajalankan ibadah puasa Ramadan di Tanah Suci akan lebih berat daripada di Indonesia, selain lebih lama juga suhunya akan panas sekali sekitar 47-48 derajat celsius.

Anak berprestasi
Biro perjalanan NRA Tour and Travel memang memberangkatkan 130 orang untuk umrah Ramadan tahun ini, termasuk di antaranya Abida Hasna Laila yang merupakan mahasiswi berprestasi di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Abida menempuh kuliahnya itu hanya 3,5 tahun. Ia dipilih karena mempunyai prestasi yang bagus. Meski baru berusia 19 tahun, Abida sudah menjadi asisten dosen di UGM. Ia pun sedang menjalankan kuliah profesinya.

"NBA Foundation memberikan apresiasi positif sekaligus bentuk dukungan kepada anak bangsa yang berprestasi. Semoga Allah takdirkan menjadi seorang dokter muslimah berhati mulia, ikhlas, dan sabar tanpa batas untuk menjalankan profesinya," kata Ali Nurulhak, ketua yayasan sekaligus pembimbing ibadah NRA Foundation.