Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
CUACA buruk di atas udara Batam, Kepulauan Riau, menghalangi Thomas Estario, 19, siswa Flybest Pilot Academy, untuk melakukan penerbangan solo perdana, Jumat (17/6). Salah satu penanda penting dalam perjalanan belajar terbang tersebut, harus ditundanya hingga keesokan harinya. "Sudah hampir setiap hari terbang menggunakan Cessna 152, lebih dari 1 jam.
Setelah mengikuti pelatihan di ground, simulator, sekarang waktunya terbang solo. Karena baru pertama kali, terbangnya touch and go dulu, hanya di sekitar bandara," kata Thomas yang kini memasuki bulan ketujuh dari masa pendidikan 18 bulan di sekolah penerbang dengan lokasi pelatihan di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam itu. Karena tergabung dalam Air Asia Pathway Program yang memungkinkannya langsung menerbangkan pesawat-pesawat Air Asia, Thomas optimistis pada karier pilotnya. "Tapi tetap, kompetensi, bahasa Inggris serta kesehatan fisik dan jasmani harus bagus," ujar Thomas yang membayar biaya pendidikan sebesar US$70.500.
Harus sempurna
Semangat dan optimisme serupa juga diperlihatkan Ishtiaq Iqbal, 19, siswa Nusa Flying International yang bermarkas di Bandar Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Bandara Budiarto Curug, dan Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang. Iqbal masih menempuh pendidikan di darat setelah dua bulan bergabung di Nusa. Ia juga tengah memantapkan kemampuan bahasa Inggris serta pembelajaran tentang sertifi kat terbang, menghidupkan mesin, hingga fungsi instrumen- instrumen pesawat. "Karena saat terbang semua harus perfect. Tak ada ruang untuk benar setengahnya atau 90%- nya," ujar Iqbal yang memantapkan kecintaan dan kompetensinya dengan bergabung bersama komunitas Aviation Addicted, komunitas para calon pilot dan pecinta dunia penerbangan dalam Line. "Berita terkini penerbangan kami bahas, termasuk jika ada trouble. Terakhir kami membahas plat pesawat. Untuk Indonesia, platnya, seperti yang kita bisa lihat di buntut pesawat, adalah PK," ujar Iqbal. Kendati kini bursa kerja pilot sudah menjadi wahana kompetitif dengan makin banyaknya jumlah sekolah penerbangan, yang disebut Chappy Hakim, pakar penerbangan yang juga mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara, berjumlah 20, Iqbal mengaku optimistis. "Buktinya, pilot Indonesia , namanya Simanjuntak, jadi pilot pertama Qatar Airways yang menerbangkan Airbus A380, itu sangat bergengsi," ujar Iqbal yang sekolahnya mematok biaya sekitar Rp822.500 untuk pelatihan terbang 155 jam dan 40 jam di simulator.
Memperkaya wawasan
Kesiapan untuk pol-polan di sekolah pilot agar nanti juga jadi juara dalam rekrutmen pilot juga dilakukan Dendy Aditya Revaldy, 18, yang bersekolah di Aero Flyer Institute. "Hari ini aku belajar meteorologi dan besok flight instrument, maish di ground karena aku baru masuk pada 17 Mei lalu," ujar Dendy yang intens mengakses isu-isu penerbangan melalui buku serta internet.
Bertumbuh tapi kompetitif
Tiket untuk bergabung dengan maskapai segera setelah lulus, seperti yang didapat Thomas dan 10 kawannya di Flybest, menurut Yeshinta, Marketing manager Sekolah-pilot. com, terbilang langka karena kini tak banyak sekolah yang langsung bermitra dengan perusahaan airline untuk menyalurkan siswa. "Jika dulu ada beberapa sekolah yang memiliki kerja sama dengan maskapai, kini sudah makin sulit ditemui. Jadi, saat masuk ke sekolah pilot, harus seoptimal mungkin belajar dan bersiap mengikuti seleksi untuk masuk maskapai," ujar Yeshinta. Buat penumpang, ingar-bingar pertumbuhan industri penerbangan sipil mungkin identik dengan harga kompetitif serta semakin banyaknya penjuru Nusantara yang terhubung lewat udara. Namun, bagi para pelaku di dalamnya, termasuk calon pilot, tantangannya ialah tangguh memasuki seleksi yang kompetitif. "Sekolah makin banyak dengan keunggulan masing-masing. Pilihannya bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing, tapi untuk sukses ke depannya akan bergantung pada siswanya sendiri," ujar Shinta yang pada 2015 lalu bersama timnya sukses membantu 50 calon siswa sekolah pilot memasuki berbagai sekolah penerbangan. Sekolah-pilot.com kini menjadi agen bagi lima sekolah pilot Indonesia, 5 Filipina, 3 Australia, serta 2 Selandia Baru . Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Kementerian Perhubungan, mengalkulasikan kebutuhan pilot di Indonesia mencapai 4.000 orang dan per tahun Indonesia membutuhkan 700-800 pilot. Data ini bisa disandingkan dengan jumlah penumpang angkutan udara selama 2015 yang mencapai 82,5 juta orang, terdiri atas 68,8 juta penumpang domestik dan 13,7 juta penumpang internasional. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang domestik pada 2015 naik 16,74% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 58,92 juta orang, sementara internasional naik 0,27% dari 2014 sebanyak 13,6 juta orang. Kencangnya roda pertumbuhan industri penerbangan sipil juga dikuatkan pernyataan Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA), Arif Wibowo. "Pertumbuhan penumpang 2016 ditaksir 8% hingga 9%. Maskapai penerbangan nasional tak perlu khawatir menghadapi ASEAN Open Sky karena justru bisa menjadi pemicu mendorong pertumbuhan," kata Arif. Jadi, mari terbang dan bertumbuh di langit Indonesia! (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved