Memasak untuk Menyenangkan Orang

(Suryani Wandari/M-1)
19/6/2016 00:50
Memasak untuk Menyenangkan Orang
(Dok MI)

APA yang kalian lakukan jika lapar? Meminta segera dibuatkan makanan oleh orangtua atau bahkan kamu sendiri yang meracik bahan makanan hingga menjadi santapanmu sendiri? Latrevo, siswa Raffl es International Christian School, ini memilih membuatnya sendiri lo. Selasa (17/5) Medi ngobrol bersama chef Latrevo, sang koki cilik. Ia mengungkapkan dirinya sudah lama mengenal dunia masak memasak nih. “Sejak umur 8 tahun mulai senang masak. Awalnya lihat di internet atau televisi,” kata Latrevo yang mengidolai David Kinch, chef asal Amerika.

Tak hanya itu, keinginannya menjadi seorang chef terdorong dari hobinya yang suka makan lo, sobat. Nah kalian yang hobinya sama bisa mengikutinya nih. Baginya, masakannya yang ia buat harus juga dia sukai. “Aku akan masak kalau aku suka masakannya juga,” kata Latrevo. Ya, benar nih sobat. Jika kita sama sekali tidak suka, tentu susah menuangkan rasa untuk masakannya, apalagi harus dihidangkan untuk orang lain ya. Cita-cita sebagai koki Jika kebanyakan orang memilih dokter, polisi, hingga pilot sebagai cita-cita, Latrevo ingin menjadi seorang chef profesional.

“food is my passion, being a chef is my life,” kata Latrevo yang artinya makanan adalah gairahku, menjadi seorang koki adalah hidupku. Tak mengherankan jika Latrevo selalu mengikuti beberapa kegiatan memasak, seperti cooking challenge at Jakarta Culinary Festival hingga Junior Master Chef Indonesia.

Oven tetangga
Keinginan memasak ini pun awalnya tidak didukung ibundanya, yakni saat ia ingin mencoba membuat sebuah masakan yang menggunakan oven, ibundanya bilang tidak boleh membelinya. Namun, keinginan Latrevo ini sangat kuat sobat. Ia meminjamnya dari tetangga hingga akhirnya sang ibu memutuskan untuk membeli oven sendiri. Keadaan itu tentu berubah. Sekarang ibundanya sangat mendukung dengan apa yang dilakukannya. Bahkan ia sering menggantikan posisi ibundanya
di dapur lo.

“Aku sering memasak untuk disantap keluargaku, pertama kali aku memasak pun membuat pancake, telur dan lainnya untuk sarapan,” kata Latrevo. Menurutnya, semua masakan memiliki keunikan dan tingkat kesulitan yang berbeda, tidak bisa dikatakan ada yangg lebih mudah dan lebih sulit. Sebenarnya ia pun tidak mau menjadi chef yang memiliki spesialisasi ke jenis masakan tertentu. Ia sangat senang mencari dan belajar hal baru. Namun, saat ini ia lebih suka memasak jenis masakan yang bertema modern baik modern japanese, modern French, maupun modern italian. Meskipun begitu, ia pun sangat suka dengan makanan Indonesia yang sering ditemui, yaitu bebek goreng.

Gemar bereksperimen
Latrevo yang baru berumur 13 tahun ini mengaku sering bereksperimen untuk mendapatkan masakan yang lebih lezat. Ia akan berlatih beberapa kali hingga lihai memasak, seperti masakan ciptaannya dengan nama rehydrated cherry tomatoes in strawberry syrup yang mengombinasikan tomat dan stroberi dalam satu gelas yang sajikan dengan es krim vanila dan ekstrak minyak zaitun. Wah pasti enak ya! Apalagi, itu dimasak dengan cinta.

Pasti ketagihan deh. Ya, apa yang Medi bilang masak dengan cinta itu akan lebih enak, Latrevo pun setuju. “Betul sekali, makanan yang paling enak adalah makanan yang saya sebut ‘soulfood’ yang membuat kita rindu untuk makan lagi dan lagi,” katanya. Ia pun hanya berharap ke depannya akan terus memasak. “Just keep cooking and making people smile with my food,” kata Latrevo yang artinya hanya terus memasak dan membuat orang tersenyum dengan makananku. Wah semoga terlaksana ya! (Suryani Wandari/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya