Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEHEBOHAN berlangsung di Kampus Universitas Bangka Belitung (UBB) di Balunijuk Merawang, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Sebanyak 30 stan produk makanan, minuman, hingga kerajinan tangan eksis di kawasan kampus dan mengundang para mahasiswa hingga staf untuk mampir dan belanja. Ada kafe dadakan yang menyajikan makanan dan minuman ringan, pedagang ikan hias, aksesori dari kerang yang bahan bakunya diambil di laut sekitar, hingga yang berjualan kericu, penganan mirip kerupuk berbahan ikan, yang juga diolah dari ikan-ikan di perairan kepulauan itu. Dalam rangkaian Edupreneur yang digelar pada 18- 21 April itu, juga digelar Lomba Cerdas Cermat siswa SMA yang memacu para siswa mengasah kapasitas akademik dan wawasan.
Ayo ke kampus
Suasana berbeda terjadi di ruangan penjurian Edupreneur Business Plan Competition yang diikuti 16 tim kategori pelajar SMA dan 18 tim mahasiswa. Mereka melakukan presentasi tentang rencana bisnis di depan para juri. Di saat yang berbarengan, juga dilakukan Jamkrindo Goes to Campus yang dilakukan tim Kantor Cabang Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Pangkal Pinang. Ada rencana bisnis Fish Satay Burger (Fisabu), burger dengan olahan daging ikan dari SMAN 1 Kota Pangkal Pinang, serta Rasasella, produk selai dan teh berbahan bunga rosella karya tim UBB. Ada pula berbagai olahan dari nangka belando (nando), istilah lokal untuk sirsak berwujud keripik, selai, sirup, teh, permen jeli yang dikembangkan SMKN 1 Pangkal Pinang, serta Joyre Syn Aloe Vera, sampo berbahan baku lidah buaya karya siswa SMA Harapan, Bangka. Proposal bisnis yang sebelumnya telah mereka susun menjelaskan latar belakang pemilihan usaha yang sebagian besar menyertakan alasan tentang pentingnya mengangkat potensi lokal Bangka Belitung. Tentunya, ada pula perhitungan bisnis dan penentuan harga, pembagian tugas dalam perusahaan, hingga strategi pemasaran. Isi proposal itu kemudian mereka paparkan di depan juri.
Tantangan juri
Berbagai pertanyaan harus peserta jawab, termasuk pertanyaan tentang keberlangsungan usaha hingga kemungkinan merealisasikan konsep bisnis itu. Sartika Yuliarti dan Ratih Triany, mahasiswa Jurusan Akuntansi UBB, pemilik Rasasella, bisa jadi yang paling percaya diri menjawab tantangan para juri itu. "Saya sudah merintis usaha ini walaupun baru di kalangan saudara dan teman dan sudah beberapa kali juga dibawa hingga ke Batam dan Jakarta. Sekarang saya mulai menanam rosella agar bahan baku lebih terjaga, di lahan keluarga yang belum terpakai seluas 400 meter." Rosella memang menjadi salah satu kekayaan Bangka Belitung. Kondisi tanah dan cuaca wilayah kepulauan itu mendukung pertumbuhan bunga dengan cita rasa asam dan berona merah itu. "Kami akan meneruskan bisnis ini dengan menyeriusi pemasaran melalui media sosial dan toko daring," kata Sartika yang menjual produknya seharga Rp23 ribu untuk selai yang ditempatkan dalam stoples serta teh seberat 200 gram seharga Rp14 ribu. Tervalidasi dengan konsep bisnis yang matang bahkan telah mulai dijalankan, Sartika berhasil meraih juara 1 untuk kategori mahasiswa dan meraih hadiah Rp3,5 juta.
Makin optimistis
Mengeksplorasi langsung dunia bisnis, mempraktikkan berbagai teknik dan perhitungan, hingga belajar menjadi penjual andal untuk produk buatan sendiri juga dijalani Yulia Novita, Nadia Novianto, dan Synthia Georgina. Para siswa kelas 10 SMA Harapan Sungailiat itu mempresentasikan Joyre Syn, sampo organik lidah buaya. Sebanyak 50 botol seberat 60 milileter yang mereka bawa juga laku dijual dalam bazar. "Sekarang, juga jadi diminta untuk terus produksi oleh guru. Termasuk jika ada tamu peninjau dari sekolah. Salah satunya ketika datang tamu dari Korea Selatan kemarin," ujar Yulia yang bersama timnya berhasil meraih juara 2 kategori pelajar.
Agar jadi pemain
"Ide-ide anak muda Bangka Belitung kreatif, potensi wirausaha mereka sangat tinggi. Buktinya, peserta datang dari Bangka Tengah, Bangka Induk, Pangkal Pinang hingga Bangka Selatan. Kami sangat optimistis tahun depan akan lebih sukses. Eduprenuer 2015 saja, baru ada bazar, dan sekarang ada kompetisi bisnis. Dukungan juga datang dari kampus juga institusi, termasuk Jamkrindo, membuat kami bisa berikan hadiah buat pemenang yang juga bisa digunakan sebagai modal serta datang pula untuk meninjau," ujar Rinando, Koordinator Panitia Business Plan Competition. Supron, Akuntan Kantor Cabang Jamkrindo Pangkal Pinang yang bersama tim melakukan Jamkrindo Goes To Campus mengungkapkan Edupreneur memberikan kesempatan langsung kepada pelajar dan mahasiswa terjun dalam bisnis, dunia yang buat sebagian besar dari mereka masih asing. "Apalagi sekarang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah berjalan. Mereka harus jadi pemain, bukan penonton. Kami menggelar Jamkrindo Goes to Campus untuk mendukung mereka jadi pengusaha-pengusaha baru, mencetak UKMUKM baru. Makin banyak UKM, kerja Jamkrindo makin optimal dan perekonomian negara makin baik," ujar Supron.
Berdaya di Purwakarta
Tak hanya di Pangkal Pinang, semangat serupa juga terlihat di belahan Nusantara lainnya, di Pulau Jawa, tepatnya di Purwakarta, Jawa Barat. Di Menteng Foodzone, tepat di samping Kantor Cabang Jamkrindo Purwakarta, pebisnis-pebisnis UKM makanan, mulai nasi goreng, sop daging sapi, hingga makanan kebanggaan warga Purwakarta, satai maranggi, eksis di sana. "Kami menjual satu porsi sop iga Rp27 ribu, sudah dengan nasi. Ada juga sop kaki dan mi kocok, yang juga ciri khas kuliner Sunda. Di sini, bukan cuma tempat yang tersedia, sumber air, kebersihan dan fasilitas yang baik, melainkan juga ada pembinaan yang kami dapat," kata Yudi Himawan, pedagang sop yang telah bergabung sejak dibuka di penghujung 2015 lalu.
Pelatihan yang dipandu tim Jamkrindo itu, kata Teguh Dinurahayu, sang pengelola Menteng Food Zone, di antaranya mendatangkan Toni Yuliana, koki Grand Hotel Panghegar, Bandung. "Beliau me-review menu-menu para pedagang, mulai rasa, penampilan dan harganya. Selain itu ada pelatihan juga dari Jamkrindo, bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan pemahaman soal keuangan dan permodalan. Tim Jamkrindo bilang, jangan kuatir soal pengajuan kredit karena mereka menyediakan penjaminan kredit pada bank BUMN dan BUMD untuk mempermudah pengusaha kecil mengakses kredit," kata Teguh. Dari Bangka hingga Purwakarta, upaya menumbuhkan, merawat, dan memberdayakan UKM terus dilakukan. "Karena UKM-lah yang terbukti menjadi salah satu kekuatan perekonomian Indonesia, termasuk saat krisis hebat di 1998 sekalipun. Dan se bagaimana pengusaha lainnya, koperasi dan UKM pun layak mendapat akses terhadap kredit perbankan. Kami hadir di situ agar bisa tumbuh bersama mereka," ujar Supron. Yuk rintis bisnis! (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved