Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
CATATAN REPCIL
Gimana rasanya terbang dari Jakarta ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), bergabung bersama tim Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya dan wartawan lainnya, serta meliput kegiatan Tour de Flores (TdF)?
Ya, itulah pengalaman Syafitri Natasya Burhani dari SD Cordova, Tengerang, Banten, Alrafatara Ardnika Basya, siswa SDN 01 Bintaro, Jakarta Selatan, dan Rania Berliana, siswi SD HighScope Indonesia TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Simak ya cerita mereka. Para reporter cilik (repcil) Media Anak Media Indonesia meliput di Labuan Bajo Sabtu hingga Selasa, 21 hingga 24 Mei lalu!
Pada Desember 2015, 10 repcil mewawancarai Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya di kediamannya. Pak Rizal Ramli berjanji akan mengajak tiga peserta untuk meliput acara Tour de Flores (TdF).
Asyik! Setelah melalui beberapa pertimbangan, seperti waktu dan kesiapan, kami bertiga meliput TdF!
Pada Sabtu (21/5), pukul 05.00, kami sudah berkumpul di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Labuan Bajo Komodo. Setelah transit di Bandara Gurah Rai, Denpasar, Bali, kami akhirnya sampai di ujung Pulau Flores yang tersohor berkat komodo.
TdF ialah balap sepeda Internasional yang digelar untuk melintasi Pulau Flores, NTT. Pesertanya 21 tim yang terdiri atas 16 tim mancanegara dari 13 negara dan 5 tim asal Indonesia. Para pembalap start dari Larantuka, lalu melintasi Sikka, Ende, Bajawa, Ruteng, dan berakhir di Labuan Bajo. Total lintasan yang dilewati pembalap 661,5 km.
Promosi wisata
Bapak Safri Burhanudin, Deputi IV Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya, yang membidangi Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Maritim, menjelaskan Labuan Bajo oleh pemerintah dan presiden ditetapkan sebagai salah satu destinasi utama pariwisata.
"Untuk mendukung destinasi utama, pemerintah harus membuat kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat Flores khususnya dan Indonesia umumnya. Kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancar jika tidak dilakukan dengan bekerja sama," kata Pak Safri.
Pak Safri menjelaskan, kerja sama itu dijalankan lintas departemen serta melibatkan pemerintah daerah. Beliau mencontohkan, jika ada jalan yang masih rusak, Kemenko Kemaritiman mengoordinasikannya dengan Menteri PU dan Perumahan Rakyat untuk memperbaiki jalan yang akan dilintasi para pembalap.
Selanjutnya, di lintasan yang belum ada rambu-rambu dan pembatas lintasan dengan jurang, Kemenko Kemaritiman mengoordinasikan itu dengan Menteri Perhubungan untuk memasang rambu agar pembalap tidak jatuh masuk ke jurang.
Berikutnya, untuk mempromosikan event, Kemenko Kemaritiman mengoordinasikannya dengan Menteri Pariwisata. "Agar orang tahu ada event balap sepeda internasional. Untuk mempromosikan dari radio dan media lainnya, Kemenko Kemaritiman mengoordinasikan itu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika," kata Pak Safri.
Tak kalah penting karena ini event olahraga balap sepeda, Kemenko Kemaritiman mengoordinasikannya dengan Menteri Pemuda dan Olahraga untuk memastikan berjalannya aturan dan mengundang tim-tim sepeda yang akan berkompetisi.
"Lalu, kami juga memanggil gubernur dan para bupati untuk menyiapkan semua kebutuhan di masing-masing daerah yang akan dilalui seluruh peserta," ujar Pak Safri.
Ya, berkat kerja sama itu, walaupun persiapannya hanya enam bulan, terbilang singkat untuk acara olahraga internasional, acara ini bisa terlaksana sukses!
Kenangan para atlet
Oh iya, kami juga berkesempatan mewawancarai Menteri Pariwisata, Bapak Arief Yahya. Ini kali keduanya kami bertemu dengan Bapak menteri lo! Menurut Pak Arief, tujuan utama dilaksanakannya TdF ialah mempromosikan destinasi wisata. "Banyak lokasi wisata yang bagus di NTT, di antaranya, komodo, Labuan Bajo, dan Danau Kalimutu. Secara efektif untuk mempromosikan destinasi wisata dan memperbaiki infrastruktur supaya jalan bagus ialah dengan penyelenggaraan sport event atau sport tourism, yaitu dengan TdF ini," kata Pak Arief.
Salah satu atlet TdF dari Spanyol, Luke, yang kami jumpai, menyatakan terkesan dengan banyaknya pohon di Flores. "Di sini pemandangannya sangat indah. Itu alasan saya senang mengikuti TdF. Selain itu, orang-orangnya baik-baik dan menjadikan saya sangat nyaman," kata Luke.
Pada TdF yang pertama ini, pembalap Selandia Baru yang tergabung dalam Terengganu Cycling Team, Daniel Whitehouse, dinobatkan sebagai juara umum Tour de Flores. Menurut Daniel, TdF lebih menantang. Alamnya sangat sulit karena sangat banyak naik turunnya. Sementara itu, pembalap Indonesia, Robin Manulang, harus puas dengan peringkat kelima dan berhak atas pembalap terbaik Asia. Selamat ya! (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved