Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Yayan Ruhian Sentil Pengusaha Nakal

Fathurrozak
24/1/2022 22:10
Yayan Ruhian Sentil Pengusaha Nakal
Aktor Yayan Ruhiyan (tengah) dalam film Ben & Djody (2022).(Instagram @BenJody)

Yayan Ruhian kembali bermain di film laga. Kali ini, dalam film waralaba Filosofi Kopi dari Visinema Pictures, Ben & Jody. Ia berperan sebagai Aa Tubir, ketua geng pembalak yang dibayar oleh pengusaha untuk memuluskan niat mereka.

Aa Tubir juga akan menjadi musuh utama Ben dan Jody yang diperankan Chicco Jerikho dan Rio Dewanto. Bersama keempat anak buahnya, Aa Tubir menyekap Ben dan Jody serta tokoh masyarakat adat, agar upaya pembalakan hutan yang dilakukan berjalan lancar sesuai yang dikehendaki atasan.

Di film itu, Kang Yayan juga menjadi koreografer laga. Ia merancang cara kelahi karakter Ben dan Jody, serta cara kelahi anak-anak muda dari masyarakat adat yang diperankan di antaranya oleh Agniny Haque (Tambora) dan Hana Malasan (Rinjani).

Mengenai perannya, Kang Yayan mengatakan Aa Tubir adalah gambaran mengenai situasi yang jamak terjadi di Indonesia, saat banyak pengusaha nakal menyewa jasa ‘preman’ untuk memuluskan rencana perusahaan mereka. Tidak jarang, tangan para preman digunakan untuk menyingkirkan perlawanan yang muncul di lapangan.

“Saya pikir begitu nanti penonton sudah menonton film Ben & Jody, saya rasa banyak yang akan tersentil hatinya. Bahwa di dalam realita sehari-hari, ada beberapa lapisan bawah, tengah, dan atas, ada yang hidupnya rukun dan damai, tiba-tiba harus tertimbun ‘lumpur.’ Sementara, tidak sedikit yang mainnya ‘lumpur’ dia tidak mau terkotori. Sampai-sampai muncul orang-orang yang dijadikan mereka yang terlihatnya yang main ‘lumpur,’” kata Kang Yayan kepada Media Indonesia saat wawancara di Swiss Belinn Simatupang, Jakarta Selatan, (14/1).

Meski baginya Aa Tubir adalah sosok yang nasionalis dan idealis, tetapi ia adalah karakter yang tetap realistis. Sehingga, ia menuruti siapa yang membayarnya demi urusan perut. Tentu, Kang Yayan melihat ada kekuasaan yang lebih besar yang mengendalikannya sebagai kaki tangan. 

“Mereka yang tidak mau terkotori tangannya, ya pakai tangan Aa Tubir. Orang tahunya ya Aa Tubir. Padahal ada mereka yang lebih berkuasa di atasnya.”

Film Ben & Jody disutradarai Angga Dwimas Sasongko, dan akan tayang di jaringan bioskop pada (27/1). (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya