Tanya Arsitek: Rumah Mungil yang Sehat dan Estetik

M-3
15/5/2016 04:45
Tanya Arsitek: Rumah Mungil yang Sehat dan Estetik
()

Rumah Mungil yang Sehat dan Estetik

Pertanyaan:

HAI, kami memiliki tanah dengan luas +/- 84m2 dengan panjang 14 m dan lebar 6 m. Kondisi lahan saat ini masih berupa tanah kosong. Yang kami inginkan ialah sebuah rumah seluas 60 m2 dengan memiliki 2 kamar. Apakah bisa dibantu merencanakan konsepnya agar kami bisa membayangkan bagaimana jadinya rumah kami nanti? Sebagai tambahan, kami menyukai gaya arsitektur modern.

David

Jawaban:

HAI mas David. Untuk lahan yang relatif sempit memang perlu analisis dan perancangan arsitektur yang matang. Sering kali masyarakat hanya berpikir terhadap fungsi dan ruang yang dibutuhkan, tetapi tidak mengindahkan faktor kesehatan dan estetika. Di sini, saya mencoba merancang berdasarkan kebutuhan dengan diselipi berbagai elemen pemanis.

Panjang lahan di 14 meter, saya kurangi terlebih dahulu area untuk carport seluas 5 meter sehingga daerah tapak yang bisa dibangun ialah 9 m x 6 m. Walaupun sebenarnya kita bisa memaksimalkan tapak tersebut dengan bangunan, saya lebih memilih rumah ini tetap memiliki jeda ruang dengan tetangga. Alasan utamanya ialah agar kita pergunakan jeda ruang itu sebagai area sirkulasi udara dan untuk memaksimalkan pencahayaan di sekeliling rumah. Dengan luasan yang tidak terlalu besar, peran ruang tamu saya hilangkan. Sebagai gantinya ialah ruang makan beserta dapur. Menurut saya, langkah ini lumayan efektif untuk mengakali keterbatasan ruang.

Untuk menerima tamu yang kurang dikenal, bisa gunakan teras, sedangkan untuk suasana menjamu yang lebih akrab bisa menggunakan ruang keluarga di lantai dua. Untuk kamar mandi sengaja dibuat terpisah dari kamar tidur agar anggota keluarga dapat mengakses toilet tanpa harus memasuki kamar. Tidak lupa juga, terdapat void (lubang) yang cukup besar pada lantai ini dengan maksud penghawaan dapat terdistribusi, baik antara lantai bawah dengan atas, dan agar jalur sirkulasi lantai bawah dapat memiliki ceiling yang tinggi.

Elemen arsitektural Pada desain kali ini, saya menambahkan warna biru sebagai aksen elemen arsitektural. Tentu saja pemberian warna ini dapat disesuaikan dengan mood dari pemilik rumah. Pemberian detail lain ialah 'skylight' pada ceiling area void agar cahaya matahari dapat langsung masuk pada area di bawahnya. Facade atau tampak bangunan tidak lupa diperhatikan. Pada desain ini saya memberikan sentuhan modern dengan membuat pola layaknya besi perforated pada tampilan luar. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menempelkan GRC (material komposit campuran beton dan serat kaca) atau material lain yang dapat digunakan sebagai elemen penunjang. Hal yang mesti diperhatikan ialah bahwa apa pun jenis material yang digunakan, pilihlah hanya satu material dominan agar konsep yang diinginkan dapat terus terjaga.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya