Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pesan dari Perempuan untuk Perempuan dalam Film Story of Dinda

Nike Amelia Sari
26/10/2021 20:46
Pesan dari Perempuan untuk Perempuan dalam Film Story of Dinda
Poster Story of Dinda(Instagram Bioskop Online)

Film garapan sutradara Ginanti Rona, Story of Dinda: Second Chance of Happines, akan mengangkat sudut pandang perempuan yang kerap kali terjebak dalam sebuah hubungan toxic. 

Drama romantis yang akan tayang 29 Oktober 2021 ini menyuarakan bagaimana seorang wanita yang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat dan negatif bisa lebih berani untuk keluar dari hubungan tersebut hingga bisa mendapatkan kebahagiaannya kembali untuk kedua kalinya.

Film yang diproduksi oleh Visinema Pictures ini ialah sekuel dari Story of Kale: When Someone's in Love dan termasuk sempalan film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Film yang juga diproduseri dan disutradai oleh perempuan ini akan mengangkat kisah Dinda sebagai tokoh utama yang diperankan kembali oleh Aurelie Moeremans dari Story of Kale: When Someone in Love.

Kisah diawali saat Dinda meninggalkan Kale (Ardhito Pramono) akibat hubungan toxic yang selama ini mereka jalani. Kemudian, Dinda menemukan kenyamanan baru dari seorang pria paruh baya, Pram (Abimana Aryasatya). Kehadiran Pram membantu Dinda untuk bisa menemukan kebahagiaannya. 

Dalam konferensi pers virtual yang digelar oleh Bioskop Online hari ini, sutradara Ginanti Rona mengatakan, film ini menyelipkan pesan untuk para wanita yang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat alias toxic untuk menghadirkan kesadaran sehingga lebih berani untuk memilih kebahagiaannya dengan cara keluar dari hubungan tersebut. 

Selain itu, sosok Dinda di film ini juga memberikan gambaran bahwa perempuan tidak seharusnya menggantungkan kebahagiannya di tangan orang lain. Perempuan seharusnya lebih berani menentukan apa yang menjadi kebahagiannya.

"Apa yang ingin kita sampaikan lewat Dinda dari perspektif yang tidak mudah dan melihat bagaimana hubungan toxic bisa menjadi awareness. Ingin menyampaikan bahwa kia sebenarnya punya pilihan untuk memilih kebahagian kita sendiri. Jadi, di film ini, jangan menggantungkan kebahagiaan kita sendiri. Setelah kita menyadari, kita bisa keluar dari hubungan toxic itu," ujar Gita, demikian sapaannya.

Dalam kesempatan sama, produser film tersebut, Tersi E. Ranti mengutarakan dengan adanya tim perempuan di dalam proses pembuatan film ini dapat memberikan perspektif lebih mendalam bagaimana seharusnya sosok Dinda dalam cerita film tersebut. Dia dan Gita juga menyumbang perspektif perempuan dalam membangun cerita di film ini.

"Proyek ini sungguh menyenangkan dan hangat. Ini menarik ketika membawa suara perempuan harus diangkat dari perspetif perempuan. Membangun story-nya dan membuat persepktif ceritanya untuk menghidupkan Story of Dinda," jelasnya.

Tak hanya jajaran para pemain yang sudah tak asing lagi terlihat di layar kaca mulai dari Aurelie Moeremans (Dinda), Abimana Aryasatya (Pram) hingga Ardhito Pramono (Kale) melainkan juga Cantika Abigail (Nina, sahabat Dinda) yang baru pertama kalinya menjajaki dunia peran.

"Pertama kali terlibat dalam film, waktu itu ditawarin sama orang labelnya aku. Aku baca dulu dan casting dulu di Visinema, melewati proses casting, Puji Tuhan keterima. Pas aku baca skripnya menarik banget," imbuh Cantika.

Tiket film Story of Dinda: Second Chance of Happiness sudah dapat dibeli melalui aplikasi dan website Bioskop Online. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya