Nuansa Etnik Berbalut Kabut

MI/Dzulfikri Putra Malawi
14/6/2015 00:00
Nuansa Etnik Berbalut Kabut
(MI/Dzulfikri Putra Malawi )
LAGU Kebyar-Kebyar karya almarhum Gombloh mengumandang saat Swing Boss Jazz menutup penampilan mereka di hari pertama pagelaran Jazz Gunung, Jumat (12/6). Lagu yang diubah aransemennya menjadi jaz itu semakin manis dengan permainan saksofon. Guyonan pemandu acara, Alit dan Gundi, berhasil membuat gelak tawa penonton sehingga semakin memanaskan ruang Amphitheater Java Banana Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, yang menjadi lokasi acara sore itu.

Kemudian Jay, seorang komposer dan pemain saksofon, tampil dengan grup Jay & Gatra Wardaya dari Yogyakarta. Mereka berkolaborasi dengan dua musikus Korea Selatan, SU:M. Dua musikus perempuan itu ditemukan Jay saat dia ke Korea beberapa waktu lalu. Dia terpesona karena mereka piawai memainkan alat petik, seperti kecapi dan beberapa alat tiup khas 'Negeri Ginseng'.

Alhasil, komposisi karya sastra Jawa, musik Korea, dan musik Indonesia dengan ritmis berkolaborasi secara harmonis. Unsur etnik begitu kental dimainkan Jay dan kawan-kawan. Selain mereka, Yuri Jo, gitaris kelahiran Indonesia yang sekarang menetap di Australia, tampil dengan grupnya, Yuri Jo Collective, jelang matahari terbenam.

Tidak banyak panggung musik yang menawarkan keindahan alam dan suasana harmonis antara manusia, alam, dan musik seperti di pagelaran Jazz Gunung itu. Udara dingin yang mencapai 10 derajat celsius dan sesekali ditemani kabut tipis yang turun begitu rendah di depan mata dan pemandangan hijau pepohonan itu menjadi sajian yang istimewa.

Di balik kesenyapan di beberapa sudut saat penampil silam, terdengar sayup-sayup 'alunan' serangga dan satwa alam lainnya. Pagelaran Jazz Gunung yang digagas Sigit Pramono, Djaduk Ferianto, dan Butet Kertaradjasa di Amphitheater Java Banana Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, telah digelar sejak beberapa tahun lalu.
Tahun ini, event itu berlangsung Jumat dan Sabtu (12-13/6).

Djaduk kali ini juga ikut ambil bagian bersama kelompoknya, Ring of Fire. Mereka berkolaborasi dengan penyanyi keroncong Endah Laras dan gitaris Tohpati. Selain itu, ada Ina Ladies, pemimpin musisi legendaris Indonesia, Happy Pretty. Lalu Beben Jazz and Friends dari Komunitas Jazz Kemayoran. Selain mereka, ada Malacca Ensemble dan Nita Aartsen Quatro yang berkolaborasi dengan musisi Meksiko, Ernesto Castillo. Andien dan Tulus juga turut tampil dari lini dua penyanyi muda yang sedang populer di Indonesia.

Ekonomi kreatif
Pagelaran musik yang didukung BCA itu bertujuan meningkatkan perekonomian dan kepariwisataan Indonesia, khususnya bagi masyarakat di daerah Bromo. Sigit Pramono, dalam perbincangan dengan Media Indonesia, menuturkan kegiatan itu juga bagian dari pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni budaya. "Ini yang harus didorong. Kalau kita mengandalkan pertumbuhan ekonomi dari sumber daya alam seperti gas, minyak, dan batu bara, lama-kelamaan akan habis. Kalau seni budaya, tidak akan ada habisnya. Negeri ini punya suku dan budaya yang sangat beragam," ungkapnya.

Selain menikmati perhelatan Jazz Gunung, dalam gelaran yang ketujuh tersebut, pengunjung berkontribusi untuk 'memberi kembali' ke alam melalui kegiatan bersih gunung bersama Sahabat Bromo sekaligus untuk mengenalkan konsep pariwisata ecotourism di sini. Pengunjung yang berpartisipasi dalam kegiatan Sahabat Bromo mendapatkan tiket festival untuk dua hari, tenda beserta kantung tidur, matras, sarapan berikut makan siang, fasilitas MCK, kendaraan 'ulang alik' dari tenda perkemahan ke panggung Jazz Gunung, dan akses masuk ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Seluruh keuntungan dari paket itu akan didonasikan untuk Sahabat Bromo. Konsistensi terhadap unsur lokal juga ditunjukkan dengan mempersembahkan pameran Batik Glorifying Life, karya Dudung Alie Syahbana, yang bisa dinikmati selama pagelaran musik itu berlangsung di Java Banana Art Gallery. Boleh dibilang, pagelaran itu bukan sekadar pertunjukan musik, melainkan juga seni dan budaya. Mirip dengan Festival Glastonbury yang rutin digelar di Inggris.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya