Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Aktivitas olahraga berenang tampaknya tidak hanya berdampak pada kesehatan. Kegiatan ini juga memberi pengaruh pada perkembangan kognitif, khususnya pada anak-anak.
Hal demikian terbukti lewat sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan oleh para peneliti dari University of Delaware, Newark, Amerika Serikat. Lewat Journal of Speech Language and Hearing Research, mereka mengatakan kegiatan tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan kosa kata anak-anak.
Dalam jurnal itu pula, mereka menjelaskan tingkat akurasi belajar anak pada kosakata, yang diikuti aktifitas berenang mencapai 13%. Persentase itu mereka dapat setelah melakukan uji coba pada anak usia 6 sampai 12 tahun. Sebelum diminta memilih tiga aktivitas, berenang, menggambar, dan latihan peregangan (CrossFit) mereka dikenalkan dengan beberapa kosa kata baru terlebih dahulu.
"Gerakan motorik membantu proses pengodean kata-kata baru. Olahraga diketahui menaikan tingkat faktor neurotropik yang diturunkan dari otak," kata peneliti utama dalam studi ini, Maddy Pruitt, seperti dilansir dari Sciencedaily, Kamis (29/7).
Pruitt selanjutnya menjelaskan bahwa aktivitas berenang adalah kegiatan yang dapat diselesaikan anak-anak tanpa banyak memikirkan instruksi. Sifatnya lebih otomatis, jika dibandingkan latihan peregangan, dimana anak-anak perlu mempelajari gerakan yang membutuhkan energi mental.
Rekan peneltian Pruitt, Giovanna Morini kini sedang mengembangkan temuan tersebut di lab. Profesor yang bekerja di Departemen Ilmu Komunikasi dan Gangguan itu mengatakan sebagian besar penelitian tentang olahraga tidak banyak yang bersentujan dengan ranah bahasa. Oleh karena itu, temuan kali ini menurutnya cukup kaya dan akan berdampak pada siswa lain yang berada dalam eksperimen serupa termasuk balita.
"Kami sangat senang dengan penelitian ini karena ini berlaku untuk dokter, pengasuh, dan pendidik yang dapat mempraktikkannya. Ini hal yang sederhana, tidak ada yang luar biasa.Tapi benar-benar bisa membantu meningkatkan hasil belajar," pungkasnya. (OL-12)
Ia memecahkan rekor Olimpiade sebelumnya yaitu 2:03,86 yang dibuat oleh Zhang di Tokyo tiga tahun lalu
Leon Marchand meraih dua medali emas di 2 nomor dalam 1 sesi perlombaan di Olimpiade 2024.
Di Olimpiade Paris 2024, Joe Aditya Wijaya Kurniawan akan bersaing di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra, salah satu nomor yang memerlukan teknik dan kecepatan tinggi.
Perbaikan catatan waktu rekornas 52,75 detik di IOAC 2023 dalam nomor 100 meter gaya kupu-kupu yang dimilikinya, menjadi target Joe Adotya Kurniawan di Olimpiade Paris 2024.
Meski sudah sempat tampil di Olimpiade Tokyo 2020, Azzahra Permatahani mengaku masih merasa gugup untuk berlaga di Olimpiade Paris 2024.
Millennium Cup Sprint Challenge 2024 digelar di Kolam Renang Pertamina Millennium Aquatic Center (PMAC), Simprug, Jakarta Selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved