Keluar dan Ngobrol Yuk

MI
24/4/2016 08:54
Keluar dan Ngobrol Yuk
(Dok. Pribadi)

DISKUSI tentang film nasional dalam rangka Hari Film Nasional itu digelar di lantai dasar gedung apartemen berlantai 18 di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Sineas muda Dennis Adiswara memaparkan perjuangannya memproduksi film-film berkualitas di tengah tantangan teknis dan pasar.

Peserta diskusi tentu saja pelaku industri film, pengamat, serta para penghuni apartemen. Interaksi antarpenghuni apartemen dalam kemasan acara yang segar dan keren juga dilakukan untuk mengupas topik batik dan makanan organik.

Di bawah bangunan beton dengan citra eksklusif yang membuat sekat para penghuninya kian tebal, interaksi antarpenghuni diupayakan dibangun dalam diskusi, praktik masak bersama, hingga belajar tentang batik dan film.

Interaksi serupa mempertemukan penghuni untuk keluar dari tembok hunian mereka, saling menyapa, bahkan kemudian saling mengetuk pintu tetangga. Itu juga lazim dilakukan pelajar dan mahasiswa Indonesia di Singapura.

"Sejak datang ke Singapura pada 2009 untuk belajar di sekolah swasta di Singapura hingga sekarang lanjut di National University of Singapore (NUS), jurusan life-science biomedical, kini di tahun ketiga, saya ngekos di apartemen, seperti juga mahasiswa Indonesia lainnya," kata Jack Steven Suparman, 24.

Kuota ras
Bukan cuma canggih di sistem pendidikan. Yang disebut Jack kompetitif sekaligus suportif dan mengasah keterampilannya ialah berinteraksi dengan warga dunia lainnya, seperti Kamboja, Vietnam, Jepang, Belanda, dan tentunya warga Singapura yang beraneka etnik. Negeri itu pun mengatur sistem tempat tinggal sama apiknya.

"Hampir 80$-90% warga Singapura tinggal di bangunan bertingkat. Proses adaptasinya lumayan mudah karena tujuan utamanya ialah sekolah. Jadi, saya lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah dan juga perpustakaan dibandingkan tempat tinggal. Namun, di sini juga ada aturan, di setiap lantai harus ditempati warga dari berbagai kalangan ras. Ada kuota untuk menyeimbangkan ras Melayu, India, Tiongkok, dan juga Eurasia," ujar Jack.

Di area tempat tinggal juga disediakan pusat komunitas yang dapat didatangi para warga setempat untuk berinteraksi dan melakukan aktivitas bersama. Warga senior bersenam pagi ataupun bakti sosial, sementara anak-anak muda memanfaatkan waktu untuk olahraga. Fasilitas serupa juga menjadi persyaratan yang harus dipenuhi setiap fasilitas tempat tinggal, termasuk Cairnhill Nine di Jalan Cairnhill.

Sistem kehidupan yang mendukung warga melakukan aktivitas sesuai dengan passion telah memacu Jack untuk aktif menyiapkan pergelaran drama musikal tahunan yang bernama NUS and Indonesia (NUANSA) Cultural Productio. Ia mendapat Silver Award di Student Achievement Award untuk project arts and culture. Di Jakarta, upaya serupa pun dilakukan, termasuk ketika rumah vertikal jadi pilihan anak-anak muda urban.(Zat/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya