BELASAN burung kakaktua berkicau riang di kandang transit satwa berukuran 3x4 meter milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Desa Passo, Kota Ambon. Tubuh mereka sekitar 35 cm, berbulu putih, dengan jambul berwarna oranye dan kuning. Ada tujuh kakaktua jambul kuning (Cacatua galerita) dan lima kakaktua jambul oranye (Cacatua moluccensis). Di kandang sebelah, ada 20 ekor burung nuri kepala hitam (Lorius lory). Puluhan burung itu rencananya akan dibawa ke Pusat Rehabilitasi Satwa (PRS) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan BKSDA Maluku di Dusun Masihulan, Desa Sawai, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Seram, Senin (1/6).
"Burungburung ini diselamatkan dari aksi perburuan warga yang akan dikomersialkan ke luar Maluku," kata Kepala BKSDA Maluku, Yunus Rumbara, ketika ditemui Media Indonesia, Kamis (28/5). Yunus mengaku cemas saat ini populasi kakaktua di Maluku kian berkurang. Berdasarkan hasil survei BKSDA Maluku pada 2011, populasi kakaktua di Taman Nasional Manusela, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Seram, sekitar 200 ekor.
Di Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat, jumlah kakaktua belum diketahui pasti. Sejumlah cara dilakukan untuk menjaga populasi, seperti sosialisasi ke warga termasuk mempekerjakan mantan pemburu burung kakaktua di PRS Masihulan. "Masyarakat juga dibina untuk mengelola desa ekowisata sehingga ada keuntungan buat mereka," kata Yunus. Bila di Ambon masih dilakukan upaya penyelamatan, di Jakarta masyarakat mulai sadar untuk mengembalikan burung kakaktua putih jambul kuning.
Penyelamatan kakaktua jambul kuning menjadi program Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Ia optimistis masyarakat akan membantu untuk melindungi satwa langkah itu agar tidak punah di daerah penyebarannya. "Ketika kita buka ke masyarakat bahwa ada persoalan (mendasar), (masyarakat diminta) kembalikanlah ke negara. Ternyata tidak saja burung jambul kuning, tetapi ada pula burung nuri, orang utan, dan beruang madu. Akhirnya, pemikiran masyarakat akan berkembang atas pola ini," jelasnya saat ditemui di Kantor KLHK, Senayan, Jakarta, pertengahan pekan ini.