Dongeng untuk Pengantin

MESKI zaman kian modern, kebanyakan pengantin tetap ingin tampil bak putri di hari pernikahan. Karena itu, para desainer pun terus mengeksplorasi romantisme dan feminitas dalam gaun pengantin. Hal itu pula yang terlihat dalam pameran Weddingku Premium Exhibition 2016 di Ritz Carlton Pacifi c Place, Jakarta. Berlangsung 25 hingga 27 Maret 2016, pameran ini menampilkan koleksi Ivan Gunawan, Oki Setiana Dewi, Phangsanny, Albert Yanuar, dan Ferry Sunarto. Ada romantisme kental di koleksi-koleksi mereka meski karakter desain masing-masing juga jelas terlihat dan memberikan keunikan tersendiri.

Busana Muslim dan kebaya
KARENA menyadari makin tingginya kebutuhan gaun pengantin muslimah, Oki Setiana Dewi pun membuat koleksi untuk pasar itu. Tampilan koleksinya sangat romantis ala dongeng. “Saya senang tokoh putri dan peri dalam dongeng. Tampak glamor dan anggun, saya transformasikan ke gaya busana pengantin muslim berkaidah syari,” kata Oki soal gaya yang diusungnya. Kaidah syari ia wujudkan dengan siluet yang tidak ketat dan kerudung yang menutupi dada. “Dulu, tren busana muslim pada pengantin itu kerudungnya hanya diikat ke belakang, sekarang sudah mulai berkembang,” tambahnya. Sementara itu, Ferry Sunarto setia memadukan potongan kebaya dalam gaun pengantin ala barat. “Sudah menjadi tanggung jawab saya untuk mengembangkan busana kebaya sebagai bentuk pelestarian budaya Indonesia,” kata Ferry. Ia mempersembahkan 12 set busana yang terdiri atas lima koleksi inspirasi modern dan tujuh busana pengantin putih yang memadukan budaya Eropa dengan kebaya Indonesia. Desainer lainnya yang ambil bagian dalam pameran itu ialah Albert Yanuar. Ia mengadopsi bentuk dan tekstur sayap burung sebagai keunikan di gaunnya. “Tiap-tiap busana akan menampilkan karakter perempuan yang berbeda. bergaya feminin, edgy, dan klasik,” tandas Albert. (M-3)