Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SHANGHAI, Tiongkok, memang sibuk. Keriuhan selalu terjadi di kawasan West Nanjing Road. Jalanan pun tampak tergesa-gesa, masyarakat lokal berburu waktu menuju kereta bawah tanah. Di berbagai destinasi wisata, salah satunya Kuil Jing'an, arus wisatawan datang bergelombang. Lari dari keriuhan itu, Jing'an Park bisa jadi lokasi menenangkan diri yang paling tepat. Taman seluas 33.600 meter persegi itu, 70%-nya merupakan kawasan hijau terbuka. Sejumlah pohon-pohon yang berukuran besar memberikan suasana teduh, kesan keramaian urban lenyap di sini. Hamparan rumput nan hijau dan terawat rapi memberi kesempatan bagi warga kota juga para turis sedikit melambatkan ritme. Namun, jangan berani Anda menginjakkan kaki di rumput. Petugas akan meniupkan peluit untuk menyelamatkan lahan bak karpet hijau tersebut.
Ruang publik
Oasis di tengah hutan beton itu pun menjadi pusat kegiatan masyarakat. Setiap pagi banyak warga yang berolahraga, berdansa, berjalan kaki menikmati udara pagi, atau bermain Mahjong. Di dekat pintu utama yang menghadap Nanjing Road, tersedia sudut bermain anak-anak, sedangkan di pintu lainnya terdapat restoran Indonesia bernama Bali Laguna. Sayangnya, restoran yang berada di tepi kolam itu sedang direnovasi. Namun, masyarakat masih bisa menikmati dan duduk-duduk di tepi kolam berwarna hijau itu tampak tenang dan sejuk. Anda bisa memilih duduk di kursi yang disediakan atau di tepian dermaga kayu. Di dekat gerbang utama juga dibuat bukit dengan air terjun buatan. Bukit ini menonjolkan suasa stasiun bawah tanah dan Jing'an Temple. Bunga langka dan pohon-pohon yang ditanam dan sebuah observatorium diatur di sini. Seluruh taman menyegarkan, ramah, dan spektakuler. Sekitar 300 varietas tanaman dirawat di Jing'an Park. Ada juga Eight Sight Garden. Kawasan itu mengadopsi filosofi Tiongkok, yakni hal kecil merefleksikan besar. Tidak semata pepohonan dan berbagai jenis bunga yang ditanam di Jing'an Park, sejumlah patung juga menghiasi sudut-sudut taman. Ada patung guru, patung pendiri the Academia Sinica, dan sejumlah patung badak.
Makam
Banyak yang tidak tahu, ternyata Jing'an Park itu sudah ada sejak lama. Selama 24 tahun Pemerintahan Kaisar Kangxi (1898 Masehi), Biro Administrasi Konsesi publik mendirikan permakaman umum dari Jing'An Temple, kawasan itu dikenal sebagai 'kuburan asing'. Pada 1953, pemerintah kota menginvestasikan 180 ribu yuan untuk merombak permakaman menjadi taman. Taman itu dibuka untuk umum pada 3 Oktober 1955. Pada 1978, gereja di bagian selatan dan pintu kremasi dihilangkan, dan dibangun tearoom. Pada Oktober 1998, Distrik administrasi Shanghai memutuskan merekonstruksi Jing'an Park menyusul konstruksi stasiun bawah tanah di Yan'an Road. Rekonstruksi itu guna membangun taman untuk masyarakat urban dengan karakteristik lanskap dan pengalaman sejarah serta budaya. Masyarakat kembali menikmati Jing'an Park pada 25 September 1999. Sejumlah penghargaan telah diraih taman ini, seperti double excellence park in Shanghai landscaping system, Shanghai model park, dan Shanghai model communities and units tahun 2000 dan 2001.
Monumen
Masih dalam suasana yang teduh, beralihlah ke kawasan Monumen Pahlawan Rakyat Shanghai di ujung utara The Bund, pertemuan Sungai Suzhou Creek dan Sungai Huangpu. Monumen setinggi 24 meter memiliki desain seperti tiga senapan bersandar satu sama lain. Monumen yang dibangun pada 1993 itu guna mengenang martir revolusioner dan mereka yang kehilangan nyawa berjuang. Maka, tidak mengherankan di salah satu dindingnya terdapat sejumlah nama pejuang. Tidak hanya itu, cerita mereka dibuat dalam relief di pelataran monumen. Kawasan Sungai Huangpu ini menjadi kawasan yang membelah antara kota tua Shanghai dengan kota modern. Di seberang sungai, kita bisa melihat Menara Oriental Pearl dan World Financial Center. Sayangnya, kondisi cuaca kurang mendukung. Kabut putih ke kuningan membayangi bangunan unik tersebut, sedangkan di sisi lain sungai masih banyak bangunan-bangunan tua masa Inggris berada di sana tampak. Ada yang digunakan sebagai hotel, perkantoran, atau tempat berbelanja.
Belanja
Tidak terlalu jauh dari Monumen Pahlawan Rakyat Shanghai, terdapat dua tempat untuk berbelanja. Di Nanjing Lu, tempat legendaris wisata belanja di Shanghai. Berbagai toko dan restoran berjajar sepanjang jalan ini. Banyak barang dan jasa yang disediakan di kawasan ini. Semakin larut suasana di kawasan ini makin ramai dengan orang lalu-lalang. Belum lagi sejumlah lampu neon yang menyala dengan berbagai warna yang menarik perhatian. Selain itu, ada Yuyuan Market yang berada di kompleks Yuyuan Garden atau Shanghai City God Temple. Berbagai pernak-pernik bisa Anda temukan di sini, baik produk fesyen, makanan, maupun obat herbal. Sayangnya, tidak semua pelayanan toko bisa berbahasa Inggris. Jadi, bahasa paling universal ialah menggunakan kalkulator. Selamat berbelanja! (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved