Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PADA Minggu pada pekan keempat akhir Desember 2015, tampak antrean panjang orang yang ingin masuk ke Museum Louvre. Ribuan orang, baik dari Paris maupun negara-negara lain, antre dengan sabar di tengah angin dingin bertiup. Setiap Minggu pekan keempat pihak museum memang menggratiskan pengunjung untuk masuk. Jumlah pengunjung bisa berlipat-lipat. Para petugas pun harus ekstrakeras mengawasi mereka. Bahkan, petugas tak segan-segan berteriak dengan lantang, "Don't touch...please..". Begitu teriak petugas bila melihat pengunjung memegang atau menyentuh patung atau lukisan. Museum Louvre menjadi salah satu ikon Paris. Museum terbesar di dunia itu merupakan museum seni yang paling banyak dikunjungi wisatawan dunia. Museum yang berlokasi di Rive Droite Seine ini sangat mudah dijangkau karena mayoritas transportasi publik melintasi Louvre. Sebetulnya, Museum Louvre awalnya merupakan benteng yang dibangun pada abad-12 di bawah Raja Philip II. Bangunan terus diperluas hingga membentuk Istana Louvre (Palais de Louvre) seperti sekarang ini. Sebetulnya, Louvre di masa lalu pernah menjadi tempat tinggal Raja Louis XIV sebelum pindah ke Versailles pada 1682.
Setelah Louis XIV pindah istana, Louvre dijadikan tempat memamerkan koleksi-koleksi mewah kerajaan. Bahkan, museum itu, selama lebih dari 100 tahun, menjadi sekolah bagi para seniman patung dan lukis. Koleksi lukisan dan benda-benda seni pun terus bertambah di museum yang hampir seluruh lantai dan pilar-pilar di dalam gedungnya terbuat dari marmer. Bila masuk ke museum, petugas akan menyediakan peta untuk mengetahui mana yang akan dituju. Memang banyak sekali tempat yang harus dilihat. Bila tidak berangkat lebih awal, pengunjung tidak bisa menikmati seluruh koleksi Museum Louvre. Renaissance, area favorit Salah satu situs yang paling favorit ialah era Renaissance. Saat Anda masuk ke ruangan era Renaissance, yang tampak ialah lukisan-lukisan indah karya Michelangelo, Raphael, dan Leonardo Da Vinci. Senyum Monalisa menjadi salah satu titik utama perhatian pengunjung. Para pengunjung rela berdesak-desakan untuk melihat senyum Monalisa yang dipajang di dinding. Lukisan Monalisa paling banyak dilihat. Bahkan, para pengunjung harus bersabar saat antre memotret si pemilik senyum misterius itu. Di situs lukisan Monalisa itu, ada sejumlah petugas yang berjaga-jaga. Ribuan benda seni yang ada di Louvre sejak abad ke-13 hingga sekarang menjadi sebuah harta karun paling lengkap dimiliki museum itu. Seluruh koleksi museum dibagi menjadi delapan departemen kuratorial, yakni koleksi Mesir kuno, benda purbakala dari Timur Dekat, Yunan, Etruskan, Romawi, Seni Islam, Patung, Seni Dekoratif, Seni Lukis, cetakan, dan seni gambar. Koleksi Louvre terus bertambah, selain hibah dari negara lain, juga sumbangan masyarakat yang memiliki benda-benda seni bernilai tinggi. Sebagai jantungnya Kota Paris karena dekat dengan Menara Eiffel, setiap turis wajib menyaksikan keindahan Louvre. Seusai keliling museum, para pelancong pun akan mengeluarkan kocek untuk membeli tanda mata di penjual suvenir. Namun, hanya di situ semua keunikan museum bisa diperoleh di toko suvenir. Kualitasnya pun lebih bagus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved