Melebur di Rumah Makan Legendaris Bali

MI/FARIO UNTUNG
24/5/2015 00:00
Melebur di Rumah Makan Legendaris Bali
(MI/FARIO UNTUNG)
BALI bukan hanya menyimpan keindahan pemandangan alam, melainkan juga memiliki sejumlah kuliner yang lezat. Beberapa rumah makan legendaris pun berdiri di Pulau Dewata itu. Jadi, jika Anda berjalan-jalan ke sana, sempatkanlah mencicipi rumah makan legendaris ini. Selain terkenal kelezatan masakannya, rumah makan ini juga murah meriah.

Warung Mak Beng
Rumah makan itu cukup terkenal di Pulau Dewata. Warung makan yang berlokasi di Jalan Hang Tuah Nomor 45, Sanur, Bali, itu selalu ramai. Deretan orang yang mengantre sudah terlihat dari pintu masuk Pantai Sanur.

Rumah makan itu didirikan Ni Ketut Tjuki atau sekarang lebih dikenal dengan nama Mak Beng pada 1941. Bangunan rumah makan itu tampak seperti rumah biasa dengan ukiran pagar batu khas Bali dan beberapa pot bunga kamboja di tepi jalan. Di depannya pun hanya dipasang sebuah plang kecil bertuliskan "Warung Mak Beng".

Interior rumah makan itu memang tertata lumayan rapi. Foto-foto artis yang sudah pernah mampir di rumah makan itu berderet rapi di dinding. Di antaranya Agnes Monica, Anang Hermansyah, dan Bondan Prakoso. Untuk pilihan menu makanan, di sana hanya ada satu menu, yakni paket ikan goreng beserta sup ikan beserta nasi putih. Untuk satu porsinya dihargai Rp34.000. Untuk minumannya pun seperti itu, tak ada menu minuman yang spesial, hanya ada minuman-minuman pada umumnya, seperti air mineral, teh, air jeruk, dan minuman soda.

Namun, rasa ikan goreng dan supnya jangan ditanya. Foto-foto artis yang menggantung di dinding Warung Mak Beng itu ialah bukti kelezatan makanan di sana.

Kali pertama yang wajib dicicipi ialah kuah sup kepala dan buntut ikan jangki. Itu merupakan jenis ikan yang populer di Pulau Dewata.

Menyeruput sesendok kuah sup kepala ikannya dijamin langsung membuat lidah bergoyang. Begitu kuah kuning bersentuhan dengan lidah, kuah yang kaya dengan bumbu dan rempah langsung terasa menyegarkan mulut.

Rasa kuah berwarna kuning dan tampak bening itu sedikit pedas dan asam, hampir mirip dengan kuah garang asam. Namun, kuah sup ikan di sana lebih berminyak dan lebih gurih. Irisan mentimun di kuahnya makin menambah segar rasa sup ikan itu.

Jangan lupakan juga menu utamanya, yakni ikan goreng dengan sambal terasi yang tersaji di pinggirnya. Bagian tubuh ikan jangki yang digoreng tanpa bumbu rasanya terasa garing di luar, tetapi irisan daging di dalamnya terasa sangat lembut.

Rasanya yang gurih akan lebih lengkap jika dicocol dengan sambal terasi yang sudah diberi jeruk limau itu.

"Setiap hari memang penuh dan antre seperti ini, tapi kalau di sini kebanyakan turis lokal dan warga lokal yang makan. Jarang turis mancanegara yang makan di sini," ucap Frida, salah satu pelayan di Warung Mak Beng.

Yang lucu di Warung Mak Beng ialah tempat duduk. Jangan kaget jika anda sekeluarga bisa duduk bercampur dengan orang lain. Sistem duduk di Warung Mak Beng ialah siapa saja boleh duduk, asal ada bangku kosong meski bersatu dengan pengunjung lainnya.

Warung murah
Dari namanya saja sudah membuat banyak orang penasaran. Warung itu terletak di salah satu jantung pariwisata Pulau Bali, yakni di Double Six nomor 99, Kuta, Bali. Warung itu ternyata sudah cukup senior, yakni sudah eksis sejak 30 tahun lalu.

Bukti kepopuleran warung itu bisa dilihat saat jam makan siang dan malam. Lokasi itu tampak rampai dengan kendaraan. Warga lokal, turis lokal dan juga turis mancanegara berjejal menjadi satu.

Setibanya di Warung Murah, para pelayan berbalut kaus berwarna hijau yang bertuliskan Warung Murah dan mayoritas ialah wanita itu sudah menyambut dengan hangat. "Makan pak? Mau nasi putih, merah, atau kuning?" tanya si pelayan itu.

Setelah memilih jenis nasi, nasi putih, merah, atau kuning, pengunjung bisa memilih berbagai menu yang tersaji di dalam sebuah lemari kaca dan deretan panci. Yang tersedia umumnya ialah menu rumahan seperti cah tauge, telur dadar, tempe orek, sayur cah kacang panjang, buncis, perkedel jagung, perkedel kentang, satai ayam, ayam goreng, ayam kare, dan rendang.

Satu porsi nasi putih dengan lauk telur dadar, sayur cah tauge, dan udang goreng tepung cukup dihargai Rp16.000. Adapun menu lainnya yang terdiri atas satu porsi nasi putih, ayam bakar, satai ayam, dan sayur cah sawi dihargai dengan Rp23.000. Tentu cukup terbilang murah untuk harga makanan di tempat wisata.

Untuk pecinta makanan rumah, rasa dari makanan Warung Murah memang tidak kalah. Menu sayur seperti cah tauge, sawi, dan kacang panjang sungguh gurih. Menu lain seperti satai ayam, perkedel jagung, dan telur dadar juga tak kalah enak. Satai ayamnya, meski tidak diolesi dengan bumbu kacang tampak sudah kaya akan rasa, apalagi ditambah dengan bumbu kacangnya.

Tidak ada menu andalan di warung itu karena hampir semua lauk yang ada di Warung Murah selalu habis seusai makan malam. "Menu andalannya semua. Karena di sini yang makan banyak orang, mulai warga lokal, turis lokal hingga turis asing, jadi semua menu yang kita jual hampir semuanya doyan," ungkap si pelayan. (M-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya