Perusahaan Virtual Siswa SMA

(M-1)
27/3/2016 07:45
Perusahaan Virtual Siswa SMA
(FOTO-FOTO: SURYANI WANDARI)

STAN-STAN di lapangan basket Sekolah High Scope Indonesia, Jakarta Selatan, unik dan menarik. Ada aneka produk dipamerkan di sana, semuanya berlomba menarik perhatian juga membukukan omzet. Selasa (22/3) pagi hingga siang, sebanyak 12 perusahaan virtual dari lima SMA dan SMKN di Jakarta mengikuti kegiatan Trade Fair yang diadakan Virtual Company Indonesia (VCI). VCI merupakan simulasi bisnis bagi para pelajar. “Program VCI ini sudah dimulai sejak 2013, kegiatan ini pun sebagai simulasi berbisnis di sebuah perusahaan virtual,” kata Kordinator VCI, Muhammad Arianto. Pada Trade Fair, 12 perusahaan ini melakukan penjualan produk barang atau jasa yang sudah mereka siapkan selama mengikuti program VCI selama enam bulan ke belakang. Muda berjumpa Vionna Firzata, kelas 10, SMK 20 Jakarta yang bersama kawankawannya mengoperasikan Indonesian Food Company. Produk yang dihasilkan, yakni makanan khas Betawi yang dikombinasikan dengan menu-menu dari berbagai kultur makanan lainnya. Hasilnya, gado-gado campur asinan serta kerak telor bertabur keju. Ada pula perusahaan virtual lain yang menjual produk elektronik seperti A6teen serta Wall Tech yang berkonsentrasi pada bisnis cloting yang cocok untuk anak muda. Bagi penjunjung yang tertarik, bisa langsung membelinya dengan cara pembayaran unik, menggunakan kartu kredit simulasi VCI yang disediakan pihak penyelenggara.

“Isi kartu tersebut senilai 2.000 dolar, pengunjung dapat menggunakannya untuk membeli produk dengan cara virtual juga,” kata Arianto.
Pada hari itu, kemampuan semua anakanak pendiri perusahaan-perusahaan itu diasah. Mereka mengaplikasikan strategi penjualan, marketing, desain stan, hingga tampilan mereka saat berjualan di stan. Mereka bersaing untuk mendapatkan pembeli lebih banyak, kendati sesekali mereka tak gagal membukukan penjualan setelah menawarkan produknya. Semakin banyak orang yang membeli produknya, semakin untung pula perusahaan mereka. Ya, meskipun virtual, mereka terbagi atas tugas dan jabatan berbeda, layaknya perusahaan di dunia nyata. Ada direktur sumber daya manusia, keuangan, pengembangan produk, produksi, distribusi, pemasaran, serta tentunya CEO. Tak cuma dalam Trade Fair kali ini, anak-anak SMA dan SMK ini juga melakukan transaksi bisnis dengan lebih dari 3 ribu perusahaan virtual lainnya di seluruh dunia. “Ini sangat membantu kami dalam bereksperimen menjalankan bisnis, kami pun ingin ke depannya bisnis ini dijalankan pada kehidupan nyata,” kata Arini, Kelas 11, SMK 20 Jakarta. Ikutan yuk! (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya