Tradisi Jemur Padi

(BB/M-2)
27/3/2016 06:30
Tradisi Jemur Padi
(ANTARA FOTO/Hafidz Novalsyah)

DESA Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, berada paling barat di Provinsi Jawa Barat. Wilayahnya berdampingan langsung dengan kampung adat Kasepuhan Sinaresmi. Desa tersebut masih melestarikan tradisi menjemur padi di lantayan. Lantayan terbuat dari bambu yang disimpan di pinggir jalan. Lantayan dijadikan tempat menjemur padi basah setelah para petani melakukan panen. Tradisi tersebut sudah dilakukan sejak 300 tahun lalu. Mulanya, tradisi mengeringkan padi basah itu diperkenalkan penduduk Kasepuhan Sinaresmi, Ciptamulya, dan Ciptagelar. Uniknya, meskipun padi dikeringkan begitu saja di lantayan yang berada di pinggir jalan, dijamin tak akan ada yang hilang. Padahal, ruas jalan itu kerap dilalui warga tak hanya dari desa setempat, tapi juga dari kampung lain. Konon, jika ada yang berani mencuri, selama hidupnya orang itu akan selalu ditimpa musibah. “Makanya, tak ada yang berani mencurinya,” kata Jumai, 45, warga setempat. Proses penjemuran padi di lantayan bisa memakan waktu sekitar satu bulan. Namun, padi tersebut tak pernah dijagai sama sekali. Filosofi nya, tradisi tersebut mengajari sikap saling percaya antarsesama. Setelah proses pengeringan padi selesai, selanjutnya petani membawanya ke leuit (lumbung).

Bangunan leuit pun cukup sederhana karena hanya berbahan kayu dan beratapkan jerami. Sementara itu, bagi Tutunggul Kasepuhan Sinaresmi, Abah Asep Nugraha, tradisi lantayan mengajarkan sikap saling percaya. Lebih dari itu, bisa saling membantu antarsesama dan mensyukuri karunia Tuhan. “Cara mengurus padi itu tidak boleh sembarangan karena menjadi sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia,” tuturnya. Untuk mengangkut padi yang sudah kering di lantayan ke leuit butuh bantuan warga lain. Warga di sana mengistilahnya gotong royong itu dengan nama ngunyal. Mereka tidak berharap imbalan apa pun. Semua dilakukan dengan prinsip keikhlasan dan saling membantu sesama. “Nanti ada tradisi ngayaran, yaitu mencicipi bersama-sama nasi dari padi yang dipanen warga,” tandasnya. (BB/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya