Olahraga dan Kesehatan Tulang

(Livestrong. com/Nytimes.com/M-3)
20/3/2016 06:10
Olahraga dan Kesehatan Tulang
(FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI)

Olahraga dan Kesehatan Tulang

OLAHRAGA sebagai cara mencegah pengeroposan tulang memang sudah banyak disebut, tetapi bagaimana dengan dampak negatif olahraga pada kesehatan tulang? Seperti dua sisi mata uang, olahraga juga tidak selamanya menyehatkan bagi sistem rangka kita.

Fraktur
Olahraga berlebihan, terutama yang melibatkan tekanan pada persendian, dapat menyebabkan stress fracture atau retak atau patahnya tulang akibat kelelahan. Sesuai dengan hasil studi yang dimuat di jutnal Topics in Magnetic Resonance Imaging, stress fracture banyak menimpa pelari dan jumlah kejadiannya mencapai 20% dari seluruh cedera yang ditangani di layanan medis olahraga. Retak dapat terjadi pada sebagian atau seluruh tulang. Untuk mencegah kondisi itu, para dokter menyarankan agar latihan atau aktivitas lari dilakukan pada permukaan empuk atau berumput.

Risiko Besar pada penderita osteoporosis
Pada penderita osteoporosis, olahraga bisa membawa dampak buruk, khususnya cedera tulang belakang. Para penderita disarankan untuk menghindari olahraga yang melibatkan gerakan penekukan sendi, peregangan, atau memutar tulang belakang. Joging dan lari juga tidak disarankan bagi orang yang menderita keropos tulang karena memperbesar risiko patah tulang.

Buruk bagi perempuan muda
Menurut American Medical Women’s Association (AMWA), olahraga berlebihan dapat menyebabkan efek negatif pada wanita muda. Olahraga berat menghambat produksi estrogen yang kemudian memperlambat menstruasi dan berujung pada perlambatan pertumbuhan tulang. Para wanita muda ini dapat mengalami skoliosis, stress fracture, dan osteopenia atau kerapatan tulang yang di bawah normal.

Sakit punggung
Olahraga yang banyak membuat tekanan punggung, seperti angkat besi, dapat membuat sakit punggung. Seperti disoroti National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), para penderita kondisi ini dapat mengalami nyeri otot dan berkurangnya fleksibilitas tubuh. (Livestrong. com/Nytimes.com/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya