Apa Kabar para Pahlawan Kick Andy Heroes?

Fario Untung Tanu
12/3/2016 08:00
Apa Kabar para Pahlawan Kick Andy Heroes?
(FOTO-FOTO: MI/SUMARYANTO BRONTO)

ANDY F Noya sudah 10 tahun menjadi pembawa acara Kick Andy. Beragam narasumber sudah hadir menginspirasi banyak pihak. Kini mereka hadir kembali berbagi kisah mereka. Tidak hanya itu, Andy F Noya pun dibuat tidak berkutik oleh pembawa acara tamu yang dihadirkan kali ini.

Satu Dekade Menginspirasi Mereka telah menjadi pahlawan bagi masyarakat sekitar. Lentera yang tidak disorot kamera. Ini dia kisah-kisah mereka.

Dynand Fariz

SIAPA yang tidak kenal Jember Fashion Carnaval? Ribuan orang berbondong-bondong datang ke salah satu kota di Jawa Timur itu untuk menikmati karya-karya fesyen anak bangsa.

Kemeriahan itu tak lepas dari Dynand Fariz. Berkat karya dan kreativitasnya itu, Dynand dinobatkan menjadi Kick Andy Hero pada 2010.

Kini Jember Fashion Carnaval menjadi perbincangan orang banyak. Dynand Fariz banyak mendapatkan penghargaan dari berbagai kompetisi, undangan road show dari berbagai kota baik itu dari dalam maupun luar negeri.

Setelah sukses dengan Jember Fashion Carnaval, banyak berbagai kota di Indonesia untuk meminta Dynand membantu mengadakan carnaval serupa seperti Jakarta, Solo, Bali, Tenggarong, Banyuwangi, dan masih banyak lagi kota lainnya.

Tidak hanya itu, Jember Fashion Carnaval juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Seperti banyaknya pembangunan hotel berbintang, pusat perbelanjaan, bandar udara kembali aktif yang sebelumnya sempat tutup, harga tanah yang kian mahal, pembangunan perumahan elite, hingga rumah sakit ternama pun kini ada di Kota Jember.

Padahal, dirinya tidak pernah terpikir apa yang sudah dilakukannya itu akan berdampak luas pada masyarakat sekitar, apalagi bisa sampai mendatangkan turis lokal dan asing untuk hanya menyaksikan Jember Fashion Carnaval yang dibentuknya itu.

"Benar-benar tidak pernah terbayangkan bisa sampai seperti ini. Karena awalnya saya hanya ingin mengembangkan bakat dan kemampuan untuk kota saya. Tanpa terasa, setelah bertahun-tahun acara ini terus meraih prestasi di tingkat dunia," ungkap Dynand.

Tak hanya itu, Dynand juga menambahkan acara ini akan terus dikembangkan dan akan menjadi satu-satunya kota fesyen dan karnaval di Indonesia. "Posisi terakhir, acara karnaval ini bisa menempati ikon fesyen dan carnaval terbesar di Asia dan peringkat empat di dunia," tambahnya.

Belum puas sampai di situ saja, Dynand masih ingin terus mengembangkan kotanya. Ke depannya, dirinya ingin mendirikan Museum Kostum Nasional. Ia yakin akan semakin banyak turis baik lokal maupun mancanegara yang akan berkunjung ke Kota Jember dan akan semakin dikenal dunia.

Channe Brule

Kecintaan pada hewan primata di Indonesia membuat pria asal Prancis ini rela meninggalkan negaranya dan tinggal di Indonesia. Dia adalah Channe Brule. Pada 1998 dirinya datang ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, untuk menemukan beberapa jenis primata asli di pulau tersebut.

Di sana, Channe melakukan sosialisasi ke masyarakat lokal pentingnya menjaga dan melestarikan hewan-hewan di hutan. Pada 1999, Channe mendirikan Yayasan Kalaweit guna menyelamatkan hewan-hewan dan primata yang terancam punah.

Kegiatan di Yayasan Kalaweit inilah yang lantas membuat Channe dinobatkan sebagai penerima Kick Andy Hero pada 2012 dan semakin cinta Indonesia.

"Saya datang pada 2008 demi alam Indonesia. Tapi saya cepat sekali merasa selain alam, saya merasa nyaman di sini. Ketika saya datang di usia 18 tahun, semua saya bangun di sini termasuk juga keluarga tercinta saya. Indonesia sudah seperti rumah saya," kenang Channe.

Ekspos media terhadap kegiatan Channe membuat dirinya semakin banyak dikenal masyarakat dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Channe juga memiliki program dokumen Kalaweit yang ditayangkan di Metro TV.

Channe terus memberikan perhatian khusus kepada hewan-hewan di Kalimantan. Hingga saat kebakaran hutan di Kalimantan beberapa waktu lalu, Channe mengirimkan video kemarahan yang ditujukan langsung kepada Presiden RI.

Kini lewat konservasi dan Yayasan Kalaweit, lahan yang akan dikelola di Kalimantan akan semakin luas. Dari 8 hektare (ha), kini mencapai 51 ha. Bahkan di Pulau Sumatra, Yayasan Kalaweit memiliki lahan konservasi mencapai 281 ha.

Hewan yang dipelihara di yayasan itu pun semakin banyak jumlahnya dan beragam jenisnya. Channe yang kini sudah menjadi warga negara Indonesia akan terus mengkampanyekan penyelamatan satwa liar melalui radio, buku, televisi, dan sarana media lainnya.

"Harapan saya dengan saya menciptakan media, pesan untuk menyelamatkan satwa liar itu bisa sampai ke telinga masyarakat dan juga untuk menarik anak muda lain untuk bergabung dan melestarikan satwa liar," pungkas Channe.

Andi Rabiah

MASIH ingatkah Anda dengan Ibu Andi Rabiah? Ia perempuan yang dikenal sebagai suster apung dari Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Peraih penghargaan Kick Andy Hero pada 2009 itu terkenal berkat kegigihan dan keikhlasan membantu masyarakat yang berada di pulau-pulau kecil di Sulawesi Selatan.

Di usia ke-58 tahun dan sudah pensiun dari pegawai negeri sipil (PNS), Ibu Rabiah tetap terketuk hatinya untuk terus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kecil. "Kalau di pulau kecil itu, setiap ketemu orang pasti mereka panggil saya. Tapi kalau di darat, boro-boro dipanggil, dilihat saja tidak," ungkap Rabiah.

Walaupun tidak dibayar dan sudah tidak mendapatkan gaji, Ibu Rabiah tetap berkomitmen berkeliling ke pulau-pulau kecil di sekitaran Sulawesi Selatan. Meskipun biaya medis dan operasional pengobatan menggunakan biaya pribadinya, Rabiah tetap melakukannya dengan ikhlas.

"Bagi kami, Ibu merupakan orang yang sangat hebat. Meski sudah pensiun dari PNS, beliau tidak hanya memikirkan kami sekeluarga, tetapi tetap memikirkan orang lain yang sedang sakit. Beliau sangat ikhlas dalam membantu setiap orang yang memerlukan bantuan," ucap Asrianto, putra Rabiah.

Di sela waktunya, Rabiah memiliki usaha sampingan. Ia membuat sarung bantal dan gorden untuk dijual ke masyarakat sekitar pulau.

"Nah saya jual sarung bantal dan gorden itu ke orang-orang di pulau. Uangnya saya gunakan sebagian untuk biaya operasional saya mengobati masyarakat juga," jelas suster apung itu.

Ke depannya, suster apung itu berharap ada bantuan dari pemerintah agar warga yang tinggal di pulau-pulau kecil bisa mendapatkan pelayanan tenaga medis yang cukup dan fasilitas kesehatan yang lebih baik.

Jika diperlukan, Ibu Rabiah sangat siap membantu mengarungi lautan demi memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan bagi warga di pulau-pulau kecil itu. Hal itu akan terus dilakukan selama dirinya masih sehat dan sanggup berjalan. "Selama lutut saya masih sehat, pinggang saya masih kuat, saya berjanji akan terus mengabdi di pulau," pungkasnya.

Andri Rizki Putra

PUTUS sekolah bukanlah akhir dari segalanya. Mungkin itulah yang dirasakan Andri Rizki Putra. Pemuda kelahiran 20 Oktober 1990 itu sukses menembus Universitas Indonesia dan lulus dengan predikat <i>cum laude<p> dari fakultas hukum hanya berbekal ijazah Paket C.

Kekecewaan dengan budaya menyontek di dunia pendidikan membuat Rizki menggagas yayasan bernama Yayasan Pemimpin Anak Bangsa yang memberikan pengajaran secara gratis bagi anak-anak kurang mampu agar bisa mendapatkan ijazah kejar Paket B dan C.

Yayasan Pemimpin Anak Bangsa menekankan pada nilai kejujuran yang didirikan untuk membangun dan membentuk karakter pada setia individu untuk menciptakan bangsa yang jujur dan berdaulat.

Berkat kegiatannya di Yayasan Pemimpin Anak Bangsa, Rizki pun berhasil memperoleh penghargaan Kick Andy Heroes yang diserahkan langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan pada 2015.

Setelah setahun mendapatkan penghargaan, Rizki tetap aktif membangun Yayasan Pemimpin Anak Bangsa. Bahkan peserta bimbingannya semakin bertambah jumlahnya. Tak hanya itu, sudah banyak juga kerja sama dengan pihak luar yang tak ayal membuat Rizki semakin bersemangat untuk menciptakan pendidikan yang jujur di Indonesia.

Yayasan ini sekarang sudah memiliki rumah belajar di Medan, Sumatra Utara. Rizki dan kawan-kawan kini sedang mengurus perizinan untuk menjadikan rumah belajar itu sebagai pusat belajar dan mengajar di kota tersebut.

"Jadi saat ini sudah ada tiga. Rumah belajar di Tanah Abang, di Bintaro, dan Medan yang sudah berjalan hampir tiga tahun dari Maret 2013," ucap Rizki.

Atas segala kerja kerasnya itu, Rizki juga telah terpilih menjadi salah satu figur dalam gerakan nasional revolusi mental tahun lalu yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Penerima beasiswa pengelolaan dana pendidikan 2015 ini berharap Yayasan Pemimpin Anak Bangsa bisa semakin berkembang ke seluruh pelosok Indonesia agar semakin banyak anak yang bisa menikmati fasilitas pendidikan.

Dr Lie Dharmawan

MELIHAT sulitnya masyarakat mendapat pengobatan ketika sakit, terutama di pulau terkecil membuat Lie Dharmawan, dokter bedah Jakarta ini berinisiatif membuat rumah sakit apung swasta pertama di Indonesia pada 2013.

Rumah sakit apung yang diberi nama KSA dr Lie Dharmawan ini bertujuan melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis karena kendala geografis dan finansial khususnya bagi masyarakat prasejahtera yang tersebar di kepulauan Indonesia.

Atas jerih payahnya itu, pada 2014 dr Lie terpilih menjadi Kick Andy Heroes 2014 yang dibacakan langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla. Hingga kini dr Lie konsisten menjalankan misinya menolong masyarakat di pelosok daerah yang kesulitan mendapat akses kesehatan dan medis.

Saat ini, armadanya sudah bertambah. Awalnya hanya satu kapal, kini sudah tiga kapal yang tersebar di lautan Indonesia. Bahkan dr Lie dan kawan-kawannya ingin menjalankan program baru bernama flying doctor.

Di balik itu semua, dr Lie mengakui banyak bantuan yang didapatkannya dari para donatur di seluruh Indonesia untuk menjalankan misi mulianya itu. Bantuan itu diakui setelah diundang ke dalam acara Kick Andy.

"Saya harus katakan Andy Noya itu adalah malaikat yang diutus Tuhan. Saya sudah banyak diliput media-media, tetapi gaungnya baru terasa ketika saya diundang ke acara Kick Andy. Sejak itu, banyak orang yang berpikir untuk bisa membantu orang yang membutuhkan bantuan dan di sinilah saya mendapatkan itu semua," kenang dr Lie.

Hal itu dimaksudkan karena masyarakat Indonesia tidak hanya tinggal dan hidup di pesisir pantai dan kepulauan, tetapi banyak juga yang hidup di tengah gunung, khususnya di Indonesia bagian timur yang juga sulit mendapatkan akses kesehatan.

"Jadi sejak tayangan dan penghargaan yang saya dapat itu, pelayanan saya semakin bertambah baik itu dari segi kualitas maupun kuantitas untuk memberikan kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya.(M-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya