MASYARAKAT harus objektif dalam menilai kebocoran ujian nasional (UN) yang terjadi di tingkat sekolah menengah atas. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menegaskan kebocoran soal tersebut bukan sebagai bentuk kegagalan.
Menurutnya, dari 11.730 naskah UN, hanya 30 naskah yang dibocorkan lewat Google Drive. "Coba kita lihat itu berapa persen, ya? Tidak banyak. Oleh karena itu, kita harus objektif dalam menilai," terangnya di sela-sela peringatan Hari Pendidikan Nasional di Jakarta, kemarin.
Dalam kesempatan itu Anies juga menyatakan keÂsiapan UN untuk SMP sudah 100%. Seluruh naskah sudah didistribusikan ke daerah-daerah di luar Jawa. "PengirimÂan dilakukan leÂ-bih awal karena menggunakan kapal. Naskahnya sudah sampai di daerah-daerah. Kalau untuk daerah Jawa, kami kirimkan satu hingga dua hari sebelum pelaksanaan," ujarnya.
Sejumlah daerah pun telah siap melaksanakan UN SMP pada Senin (4/5). Di Bali, naskah untuk UN SMP sederajat sudah didistribusikan ke sembilan kabupaten/kota se-Bali pada Jumat (1/5). Naskah UN pun sudah sampai di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan siap didistribusikan ke lima subrayon yang ada. Sama halnya di DKI Jakarta, naskah UN sudah didistribusikan kemarin. Khusus Kepulauan Seribu, naskah UN baru dibagikan hari ini.
Di Nusa Tenggara Timur, dua kabupaten yakni Kabupaten Sumba Timur dan Ngada masih kekurangan naskah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Pieter Manuk mengharapkan naskah bisa dipenuhi sebelum ujian dilaksanakan.
Pada bagian lain, Provinsi Bangka Belitung belum siap melaksanakan ujian berdasarkan computer based test (CBT). Pemerintah telah menunjuk SMPN 2 PangkalÂpinang melaksanakan UN CBT, tetapi batal dilaksanakan karena tidak siap. (Ric/Ssr/RS/LD/PO/RF/N-4)