24 Jam Berlenggok di Surakarta

MI/IWAN J KURNIAWAN
03/5/2015 00:00
24 Jam Berlenggok di Surakarta
(MI/Arya Manggala)
AWAN putih tebal masih menggantung di langit Surakarta (Solo), Jawa Tengah. Di beberapa titik, pengunjung tampak membeludak. Mereka hadir untuk menyaksikan tarian yang disajikan selama 24 jam secara nonsetop. Ada hal menarik karena penari tua-muda hingga junior-maestro berkumpul di Kota Batik, julukan Surakarta, itu. Mereka tidak sekadar menari. Mereka menyatukan pemikiran dan persepsi untuk menyukseskan Solo 24 Jam Menari dalam rangka World Dance Day 2015. Seraya turun dari mobil pribadi, maestro tari asal Yogyakarta, Sasmita Murti, 69, melangkah perlahan di antara genangan air di salah satu lokasi helatan, yaitu di kompleks Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta,
Rabu (29/4).

Maklum, kawasan itu sempat diguyur hujan selama sejam lebih. Tubuh Sasmita yang sudah tidak selihai dulu ditemani dua penari muda, Tri Indriastuti, 23, dan Riski Nur Umairoh, 19. Namun, semangat menjaga tarian klasik Yogyakarta masih ia pegang teguh dengan menga jar di sanggar dan sekolah tari. Mereka hadir untuk mementaskan tarian Serimpi Moncat. Sasmita tidak ikut menari. "Saya mau agar regenerasi berjalan baik. Enggak mungkin saya nari karena sudah tak sekuat dulu," ujar Sasmita. Pada gelaran itu, ada pertunjukan tarian tradisi, kontemporer, kolaborasi musik dan tarian tradisi, serta suguhan repertoar yang dikhususkan bagi empat penari.

Kelompok penari lainnya menari selama 15-20 menit, sedangkan empat penari menari selama 24 jam secara nonsetop. Keempatnya ialah Alfiyanto (Bandung), Stefanus Adi Prastiwa (Sumatra Selatan), Abdul Rokhim (Jakarta), dan Anggono Kusumo Wibowo (Surakarta). Mereka menari sejak Rabu (29/4) pukul 06.00 WIB hingga Kamis (30/4) pukul 06.00. Perayaan Solo 24 Jam Menari membuktikan para penari ingin menunjukkan kebudayaan tiap daerah. Mereka menari saat matahari terbit, terbenam, hingga terbit kembali. Suguhan tarian di Surakarta mengundang decak kagum atas nama kesenian bangsa.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya