Kota Sejuta Taman di Tepian Pasifik

Aries Munandar
30/4/2015 00:00
Kota Sejuta Taman di Tepian Pasifik
(MI/ARIES MUNANDAR)
IRAMA salsa mengalun dari sudut taman kota, mengiringi perempuanlelaki yang lincah berdansa.

Mereka saling mendekap, melangkah beriring, mengayunkan kaki bersama, menghentak, dan berputar bergantian.

Canda dan tawa mereka sesekali pecah di antara keriuhan musik.

Begitu pula penonton yang melingkari arena tarian.

Istimewanya, tarian dengan gerakan intim dan menggoda itu dilakukan para lansia.

Mereka tetap bisa mengikuti ritme tarian yang energik tersebut.

Salsa para lansia digelar saban sore di penghujung pekan di Taman Kennedy, Lima, Peru, negeri di Amerika Selatan.

Mereka beratraksi di amphiteater, pentas seni terbuka.

Taman Kennedy atau Parque Kennedy berada di jantung Mirafl ores, sebuah distrik di Lima.

Taman ini mengabadikan nama Presiden ke-35 Amerika Serikat, John F Kennedy, yang dianggap ikon harapan dan aspirasi Amerika.

Taman Kennedy menjadi tempat tongkrongan favorit bagi wisatawan dan warga Mirafl ores.

Mereka bisa bersantai di bawah pepohonan sembari membaca buku atau menikmati camilan.

Bisa pula berjalan kaki, joging, atau bersepeda mengitari taman sembari menikmati kesejukan suasana, dan warna-warni bebungaan.

Taman ini juga menyediakan areal bermain untuk anak-anak dengan fasilitas serbagratis.

PUSAT AKTIVITAS WARGA
Taman Kennedy berada di satu kawasan dengan Taman 7 Juni atau Parque 7

Junio.

Taman 7 Juni untuk mengenang pertempuran Arica pada 1880 yang dipimpin Francisco Bolognesi.

Kedua taman ini kemudian dikenal sebagai Mirafl ores Central Park.

Kawasan ini tidak sekadar ruang terbuka hijau, juga pusat kuliner, perbelanjaan, dan pasar seni.

Di sekitar kawasan seluas 25 ribu meter persegi itu terdapat deretan toko dan pedagang kaki lima yang menjual kerajinan khas Peru.

Bagi wisatawan, Inca Market menjadi satu di antara lokasi favorit di kawasan ini.

Inca Market menyediakan beragam suvenir dan pernak-pernik yang berhubungan dengan Bangsa Inca.

HARI BEBAS KENDARAAN
Central park atau parque central juga menjadi kawasan bebas kendaraan (car free day) di setiap pagi di akhir pekan.

Selain menjadi ajang olahraga massal, kesempatan ini dimanfaatkan seniman jalanan dengan memajang dan menjual karya mereka.

Central park pun memberikan kesempatan bagi wisatawan menikmati keindahan Mirafl ores.

Terdapat sejumlah bus beratap terbuka yang siap mengantar mereka berkeliling kota.

Tarifnya 10 nuevo soles atau sekitar Rp40 ribu per orang untuk sekali jalan.

Bus akan melintasi beberapa objek wisata selama satu jam perjalanan.

DISIRAM AIR GUNUNG

Lantas dari mana sumber air untuk menyirami taman tersebut?

\"Airnya dari sungai di Pegunungan Andes,\" jelas Arya Putubaya, Staf

Kedutaan Besar Indonesia di Lima.

Pegunungan Andes yang membentang di bagian tengah Peru itu berada di luar Kota Lima.

Sungai tersebut berarus deras dan bersih karena hutan dan alam di sekitarnya relatif terjaga.

Air dari pegunungan Andes dialirkan ke Lima melalui jaringan pipa di bawah tanah sebagai sumber air bersih.

Termasuk, untuk menyirami taman kota.

MAL DI TEBING BUKIT
Lima juga dianugerahi panorama alam memukau.

Kota ini berada di perbukitan yang menghadap Samudra Pasifik.

Keindahan alam itu, antara lain bisa disaksikan di Mirafl ores.

Dalam menikmati panorama pantai dari ketinggian 79 meter di atas permukaan laut menghadirkan sensasi tersendiri.

Di kawasan ini berdiri Larcomar, sebuah pusat perbelanjaan modern atau mal.

Bangunan tanpa atap itu semakin meneguhkan bahwa Lima benar-benar kota yang tidak pernah diguyur hujan sepanjang tahun.

Larcomar menjual aneka produk mewah dan bermerk terkenal.

Pengunjungnya rata-rata 500 ribu orang setiap bulan.

Daya tarik utama mal ini ialah lokasi dan pemandangan di sekitarnya.

Menempati areal seluas 45 ribu meter per segi, Larcomar dibangun di tebing bukit dengan pemandangan pantai Mirafl orinas dan Samudra Pasifik di bawahnya.

Selain itu, ada tanjung berbukit di sisi barat.

Untuk mengamati lebih dekat pemandangan pantai Mirafl orinas, tersedia

beberapa teropong khusus di balkon lantai empat Larcomar.

Cukup memasukkan koin 1 Nuevo Soles, pengunjung pun bisa menikmati fasilitas tersebut.

Panorama di sekitar Larcomar semakin indah di saat senja.

Pengunjung bisa bersantai sembari menyaksikan matahari terbenam.

Pemandangan semakin indah saat lampu jalan dan bangunan di sepanjang

pantai dan perbukitan mulai dinyalakan.

Semburat cahaya itu terlihat bak rombongan kunang-kunang atau rangkaian lampu hias.

BERJOGING DALAM MAL

Tidak sekadar berbelanja dan menikmati pemandangan pantai, warga pun menjadikan Larcomar sebagai arena joging dan bersepeda.

Joging bahkan dilakukan hingga di dalam mal, dengan menyusuri selasar.

Di halaman dekat pintu masuk gedung empat lantai ini juga terdapat taman bermain terbuka untuk anak-anak.

Di kawasan sama, Parque del Amor atau taman cinta berdiri tidak jauh dari Larcomar.

Taman ini diresmikan pada 14 Februari 1993, atau bertepatan dengan hari kasih sayang.

Di taman cinta terdapat patung sepasang kekasih berciuman berbaring.

Selarik puisi cinta karya Seniman Peru, Victor Delfi n terpatri di tonggak patung.

Taman ini dilengkapi alun-alun dan pedestrian di sepanjang bibir tebing.

Pemandangan seperti di Larcomar juga bisa dinikmati dari taman cinta.

Taman ini sering dijadikan lokasi untuk memadu kasih, terutama remaja dan pasangan usia muda.

Pasangan pengantin baru pun sering ke tempat ini untuk menahbiskan ciuman pernikahan.

Warga Lima begitu dimanja dengan berbagai ruang terbuka hijau.

Di distrik Mirafl ores saja ada 151 ruang terbuka hijau, dengan total luas kawasan sekitar 112 hektare.

Jika dirata-ratakan, alokasinya mencapai 13 meter persegi per penduduk.

Kawasan itu sebagian besar berupa taman, plaza atau alun-alun, dan kompleks olahraga.

Fantastico! (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya