Bicara soal ASI atau Sejarah, yang Penting Kumpul!

Hera Khaerani/M-1
28/2/2016 09:50
Bicara soal ASI atau Sejarah, yang Penting Kumpul!
()

TANGAN-TANGAN yang teracung tampak menyiratkan semangat di Ruang Serbaguna Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, sore itu (17/2). Meski diskusi sudah berlangsung relatif lama, nyaris 3 jam, masih banyak yang antusias bertanya.

Hari itu, sejumlah tokoh yang dikenal sukses membesarkan sejumlah komunitas dihadirkan. Selain Enda Nasution (Sebangsa), Shafiq Pontoh (Ayah ASI dan Indonesia Berkebun), dan Asep Kambali (Komunitas Historia Indonesia dan Paguyuban Asep Dunia), ada Valencia Mieke Randa (Blood for Life dan Rumah Harapan). Acara itu digelar dalam peluncuran gerakan Bangkit Komunitas 2016 dan situs Komunita.id.

Di antara para peserta, hadir pula Eli dan Asep Erwin, pegiat yang mencari jawaban atas persoalan di komunitasnya.

Komunitas memang terus bermunculan. Namun, kecepatan mereka tumbuh diikuti ancaman kepunahan.

Hal itu disadari betul oleh Enda Nasution. Menurutnya, komunitas bukanlah hal baru, sudah ada sejak awal kemerdekaan. Bedanya, dulu konsepnya tradisional, komunitas hidup saat anggotanya bertemu langsung.

Berkat hadirnya media sosial, komunitas bisa hidup sekalipun anggotanya berjauhan. “Sayangnya, belum ada gebrakan lagi dan banyak komunitas yang mati, makanya kita buatkan situs ini sebagai katalis kebangkitan komunitas,” ujar Enda ketika dihubungi Media Indonesia, Jumat (26/2).

Sejak 2015, tiap 28 September diperingati sebagai Hari Komunitas Nasional. Februari hingga Juni ini, gerakan Bangkit Komunitas 2016 pun digelar. Acaranya, kopi darat, pelatihan, dan pembuatan modul.

Di portal www.komunita.id, komunitas yang berbagi informasi tentang kebutuhan tranfusi darah atau yang disatukan karena sama-sama bernama Asep hingga penggila reptil, dipertemukan dalam semangat kolaborasi. Mereka bergerak untuk Indonesia lebih baik dengan aktivitas yang serius, tetapi ada pula yang sedikit bermain-main. (Hera Khaerani/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya