Sensasi Panas Menu Koeno Koeni

MI
21/2/2016 16:30
Sensasi Panas Menu Koeno Koeni
(MI/Rosmery)

SAAT musim hujan, tentunya sedap jika menikmati makanan bersensasi panas guna menghangatkan tubuh. Namun, bingung mau makan apa? Coba berbagai makanan serbarebus di Koeni Koeni Hotpot di Cipete Raya 8 A, Jakarta Selatan.

Menurut pemilik restoran, Albert Susilo, dan istrinya, Megawati Winarta, Koeno Koeni di Jakarta baru beroperasi awal Desember 2015. Cita rasa yang mau ditampilkan di restoran itu, kata Albert, ialah perpaduan masakan Thailand, Jepang, Tiongkok, dan Indonesia.

"Kami menyebutnya menu Asia food," katanya di Jakarta pekan lalu.

Lebih lanjut, Albert menjelaskan restoran yang dikelolanya bersama istri saat ini merupakan cabang dari Koeno Koeni cafe gallery di Semarang.

Cuma bedanya restoran yang sudah ada sejak 2010 itu berkonsep gaya tempo dulu dengan aneka jenis menu tradisional. "Karena orangtua saya suka barang antik," tambahnya. Seperti halnya makanan hot pot lainnya, isi rebusan kurang lebih sama. Misalnya, ada aneka jamur, tofu dan tahu, sawi putih, brokoli, pokcay, baby corn (jagung semi), bakso, seafood, dan daging-dagingan. Namun, yang istimewa di restoran itu ialah konsumen dihadapkan pada sekitar 20 racikan saus.

Pengunjung restoran bisa memilih dan membuat saus sendiri karena setiap jenis saus sudah ada petunjuk takarannya. Misalnya, untuk membuat KK's (Koeno Koeni house spesial sauce), konsumen tinggal mencampur 1 sendok makan saus kacang, bawang putih goreng yang dicincang, dan cilantro atau coriander (daun ketumbar), dan cabai + cilantro. Selanjutnya, campur juga 1 sendok teh cuka hitam dan daun bawang, lalu 1/2 sendok teh kecap manis, dan minyak wijen. Saus-saus itulah yang dicampur dengan isi rebusan.

"Saus saya buat sendiri. Bakso-baksonya juga bikin sendiri. Saya copy resep bakso nenek saya. Dia paling enak kalau bikin bakso," ujar Mega.

Saus lain yang dibuat Mega ialah suki asal Thailand. Isinya terdiri atas bawang putih segar yang dicincang dan digoreng, kemudian dicampur biji wijen dan irisan cabai rawit merah. Ada juga ponzu, saus dari Jepang yang terdiri atas bawang putih segar cincang, daun bawang, dan dicampur irisan turnip (sayuran sejenis lobak, tapi bentuknya bulat berwarna merah). "Tetapi konsumen bisa juga meminta kami yang meracik," tambah Mega.

Saat ditanya mengapa memilih jenis makanan hot pot, Albert mengatakan saat ini banyak keluarga malas pergi ke mal dan memilih makan di restoran.

"Selain itu, tradisi makanan di keluarga juga senang berkuah. Cuma karena jenis hidangan hot pot itu butuh waktu persiapan 1 jam. Kami juga menyediakan menu tambahan dan ala carte, seperti crispy chikcken, sup buntut, crab ranggoon," jelas Albert.

Rata-rata harga menu di restoran itu ialah Rp100 ribu per orang, termasuk minum. (Ros/M-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya