Malas Bergerak Bikin Otak Ciut

MI
14/2/2016 16:00
Malas Bergerak Bikin Otak Ciut
(THINKSTOCK)

MALAS berolahraga nyatanya tidak hanya membuat tubuh tumpul, tetapi juga otak. Sebuah studi di Amerika Serikat (AS) melansir ada keterkaitan bagi orang yang jarang melakukan olahraga pada umur produktif dengan volume otak. Malas berolahraga akan membuat volume otak orang tersebut menjadi lebih kecil pada periode dua dekade kemudian.

Hal itu didapat dari hasil penelitian Boston University School of Medicine, Massachusetts, Amerika Serikat. Nicole L Spartano, kepala peneliti, menjelaskan pilihan kesehatan dan gaya hidup akan menentukan cepat atau lambatnya perkembangan volume.

Seperti diberitakan situs Medscape.com, Spartano menuturkan mulai 1979 sampai 1983, mereka melaksanakan sebuah riset dengan treadmill. Pesertanya berjumlah 1.583 orang dengan usia sekitar 40 tahun dan tidak menderita demensia atau penyakit jantung.

Orang yang berpartisipasi dalam tersebut berlatih dengan kecepatan yang terus ditingkatkan hingga mereka merasa lelah atau detak jantung mereka telah mencapai 85% dari tingkat maksimal.

Sebelumnya, pada permulaan tes, detak jantung dan tekanan darah para peserta tes juga telah diukur. Maka peningkatan dekat jantung dan tekanan darah selama tes itu menunjukkan kondisi fisik orang tersebut, termasuk memberi gambaran apakah mereka cukup berolahraga atau tidak.

Dua dekade kemudian yakni selama 1998-2001, para peserta tes kembali menjalani tes treadmill. Jumlah peserta turun menjadi 1.094 orang karena tim peneliti tidak memasukkan lagi orang-orang yang terkena penyakit jantung. Selain itu, mereka menjalani tes neuropsikologikal dan menjalani pemindaian otak. Hasilnya, pada orang-orang yang kurang berolahraga, otak bisa mengalami penuaan satu tahun lebih cepat, bahkan lebih.

"Meski belum diteliti dalam skala besar, hasil penelitian ini menunjukkan fitnya kondisi seseorang pada usia produktif merupakan hal penting dan bisa jadi gambaran penting untuk jutaan orang lain di seluruh dunia, terutama yang telah memiliki kecenderungan penyakit jantung," seperti dilansir Sciencedaily.com, Rabu (10/2). (Rio/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya