Syar'i yang Stylish

Siti Retno Wulandari
14/2/2016 14:30
Syar'i yang Stylish
(MI/Adam Dwi)

RATUSAN perempuan berbusana abaya dan kerudung panjang memenuhi ballroom Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Rabu (10/2). Mereka bukan hendak menghadiri pengajian atau acara ceramah islami, melainkan peragaan busana.

Koleksi yang dipamerkan ialah milik brand Si.se.sa yang memang identik dengan busana muslim seperti yang dikenakan para penonton itu. Busana muslim yang terdiri dari terusan longgar (abaya) dan kerudung panjang (khimar) itu pula yang sering disebut sebagai jilbab syar'i. Sebutan itu dipahami sebagai busana (dari kepala hingga kaki) yang sesuai syariat Islam.

Seperti terlihat dari penonton pada siang itu, perempuan muslim memang kian antusias terhadap jilbab syar'i. Busana itu bukan hanya dikenakan para ustazah dan perempuan yang sehari-hari terlibat di acara keagamaan, melainkan bahkan para selebritas dan sosialita.

Kebutuhan mereka ikut melahirkan brand-brand busana muslim syar'i. Tidak hanya itu, desain busana mereka pun memperhatikan sisi stylish dan kebaruan, yang tentunya tetap dalam kaidah Islam.

Hal itu pula yang ditampilkan Si.se.sa dalam koleksi terbarunya yang bertajuk Syar'i for Urban. Warna pastel menjadi pilihan utama lini busana muslim yang dikerjakan desainer Merry Pramono dan ketiga anaknya, Siriz, Senaz, dan Sansa. Elegan yang santun, begitu alasan keempatnya memilih warna pastel sebagai ciri khas dalam rancangannya.

Itu seperti tampak pada busana bergaya abaya dengan warna biru laut yang diberi taburan mutiara pada pergelangan tangan maupun pada keseluruhan busana. Tampilannya apik, berkesan elegan dan bersahaja.

Ada juga busana abaya dengan bahan bermotif yang digabung dengan bahan polos. Pun dengan busana berwarna hitam secara keseluruhan, tetapi dibubuhkan motif buket bunga dengan teknik bordir. Cantik dan terkesan ramai dan penuh dengan penempatan motif yang cukup banyak.

"Kami buat bercerita, mulai yang kasual bisa digunakan sehari-hari hingga abaya formal yang bisa dikenakan untuk menghadiri pernikahan. Ini merupakan perpaduan dari gaya kami bertiga, memberi inspirasi bagi perempuan urban," ujar Sansa, anak bungsu Merry Pramono yang bertugas sebagai perancang dan pengawas proses produksi.

Khimar
Gaya khas lain dari Si.se.sa, diakui keempatnya, adalah khimar, kerudung panjang pelengkap berbusana syar'i. Senaz mengakui khimar milik Si.se.sa banyak dicari para konsumen. Dalam satu bulan mereka memproduksi sejumlah 300 pieces khimar yang bisa habis dalam waktu kurang dari satu bulan. Untuk rancangan kali ini, khimar dihadirkan dengan bubuhan kristal swarovski sebagai motif maupun sebagai pembentuk logo Si.se.sa.

"Pola khusus khimar kami, potongannya bisa membuat wajah langsing. Ada proses trial and error, kami mencoba di tiap muka baik Siriz, aku, Sansa, juga mama. Bentuk muka kami berbeda sehingga dapat hasil yang sesuai," tukas Senaz.

Tak hanya polos, hadir juga khimar yang memiliki aksen serut dan penggunaannya diserahkan kepada setiap pemakai. Ada pula bubuhan aksen lipit di bagian belakang khimar dan bubuhan aksen kristal di bagian dahi ataupun pinggiran khimar.

Perihal label halal pada busana muslim yang belakangan mencuat, Merry meyakini produksi mereka halal meski tidak berlabel khusus. "Kami percaya karena kan segala sesuatu kami kerjakan sendiri, dari hulu hingga hilir," pungkas Merry yang mengajak selebritas seperti Pipik Dian Irawati dan Annisa Trihapsari sebagai model. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya