Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DI tengah berbagai bencana alam yang melanda Bumi sekarang ini, bicara tren fesyen yang sekadar soal penampilan memang tidak etis. Terlebih dari berbagai studi disebutkan jika industri fesyen menghasilkan emisi karbon setara emisi yang dihasilkan dari gabungan lalu lintas pesawat dan kapal.
Menyadari urgensi permasalahan lingkungan, organisasi desainer Indonesia, Indonesian Fashion Chamber (IFC), memasukkan hal tersebut dalam tren fesyen 2020. Dalam ajang 23 Fashion District 2019 yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/12), para desainer menampilkan koleksi di bawah tema 23 Fashion district towards sustainable fashion trend forecasting 2020/2021.
“23 Fashion District tahun ini berupaya memberikan edukasi dan lebih memperkenalkan tentang fesyen berkelanjutan kepada para pelaku industri fesyen maupun masyarakat luas. Dengan memperhatikan dan menerapkan konsep fesyen berkelanjutan, dapat menjadi nilai tambah produk fesyen Indonesia sehingga lebih unggul dalam bersaing dengan produk fesyen di pasar dunia,” papar Ali Charisma, National Chairman IFC, dalam rilis yang diterima Media Indonesia.
Tema sustainability dijabarkan lagi dalam empat subtema, yakni essentiality yang mengutamakan kesederhanaan dan kualitas; exploitation yang mengeksplorasi teknik kamuflase; spirituality yang mengedepankan elemen tradisi dan kultur; dan exploration yang menekankan pada permainan warna natural hingga metalik.
Salah satu koleksi menarik dihadirkan Deden Siswanto. Dalam koleksinya yang berpotongan oversized dan serbatumpuk, Deden mengungkapkan jika ia mengartikan keberlangsungan dengan fesyen yang sederhana dan berkualitas. Karena itu pula ia membuat busana-busana yang dapat diterapkan dalam beragam gaya serta mudah dirawat.
Untuk menyempurnakan tampilan koleksi, ia menggunakan aksesori berbahan jerami yang dipakaikan untuk menutup kepala. “Kalau diteliti, aksesori jerami yang dipakai sebagai penutup kepala merupakan penggambaran semangat tukang kebun dan manusia dalam memulihkan hutan Indonesia,” ungkap Deden.
Antibasi
Mengartikan fesyen berkelanjutan dengan usia pakai yang panjang dipilih Stella Lewis. Terinspirasi dari mitologi klasik Ramayana, Stella mengeluarkan koleksi bermaterial batik berpotongan serbabesar, seperti handkerchief dress dan padanan celana palazzo serta cropped blouse dengan garis tangan ala kimono, tapi ekstra panjang.
Stella mengungkapkan, material batik dipilih karena dinilai abadi sepanjang masa. Dengan begitu koleksi itu akan tetap tren meski zaman berganti. Selain itu, batik tulis diangkat untuk mempertahankan pamornya yang mulai banyak disaingi batik print.
Koleksi menarik lainnya datang dari Raegitazoro yang mengeluarkan koleksi bernama Moefakat. Sebagaimana karakter desainnya, gaya sporty, edgy, seksi, dan elemen warna neon hadir dalam koleksi ini.
Kali ini palet warna yang digunakan desainer asal Bandung itu ialah cokelat dan hijau neon.
Koleksi ini juga mengadopsi gaya yang dapat dikenakan di beragam kesempatan.
Desainer lain yang ambil bagian ialah desainer senior Lenny Agustin. Ia masih tetap dengan ciri khasnya, yakni paduan gaya adati, playful, dan warna-warni cerah.
Kali ini ia menyatukan gaya Jawa dan Kalimantan. “Potongan dasarnya adalah busana adat Jawa seperti kebaya, yaitu blus berpotongan lancip di bagian bawah depan dengan detail bordir bunga-bungaan dan busana adat suku Dayak Kalimantan bulan kurung yang bersiluet H dengan sulaman tangan warna-warni, tapi dipresentasikan dalam koleksi busana yang bergaya urban,” kata Lenny.
Menurutnya, busana yang dibuatnya dari bahan, seperti katun, batik, tenun, dan detail sulaman tangan beragam teknik ini memang diperuntukkan untuk wanita pencinta seni yang memang ingin selalu tampil beda.
Selain itu, ada pula koleksi dari Pricilla Saputro dan Agus Sunandar. (M-1)
Untuk seragam defile kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Didit Hediprasetyo memasukkan siluet kebaya kutubaru yang dipadankan dengan celana palazzo putih.
Di koleksi terbaru Sebastian Gunawan Signature, teknik lipat kertas digunakan untuk mencipta siluet kimono dan bentuk-bentuk kepompong.
Kali ini terinspirasi dari buku ilustrasi bunga-bunga dan Era Regensi Inggris, Biyan menyuguhkan koleksi yang mengawinkan kenaifan, kemewahan, dan kesan boyish.
Pesona bercerita tentang kekaguman Basboi terhadap pesona perempuan-prempuan mandiri yang ia kerap temui di kota besar.
Pada perhelatan International Modest Fashion Festival (IN2MF) Kuala Lumpur, sejumlah label Indonesia menyuguhkan koleksi modest yang elegan dengan motif tribal dan kain-kain adati.
Teknik draping tanpa potong yang dilakukan Priscilla Saputro membuat busana koleksinya tidak hanya untuk dikenakan, tapi juga sebagai koleksi kain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved