Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEPERTI melenggok dalam guci, begitulah tampilan salah satu model perempuan pada peragaan koleksi terbaru Sebastian Gunawan. Gaun yang ia kenakan bersiluet pas badan hingga paha dan kemudian membentuk siluet lonceng. Ditambah warna biru putih dan paduan motif klasik dengan gambar keseharian masyarakat Tionghoa, busana itu mengingatkan pada porselen-porselen era dinasti Tiongkok.
Porselen memang menjadi salah satu dari lima elemen yang diangkat Sebastian untuk koleksi bertema Treasure form the East tersebut. Empat elemen lainnya juga representasi keindahan dunia belahan timur, seperti terumbu karang, giok (jade), seni ukiran laker (lacquer), dan budaya yang berkaitan dengan shio.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Sebastian atau yang akrab disapa Seba rutin mengeluarkan koleksi baru menyambut momen perayaan Imlek. Busana cheongsam atau qipao menjadi inspirasi, tetapi tiap tahun bentuknya makin 'cair'.
Selain siluet yang tidak melulu pas, Seba memainkan busana sedemikian rupa sehingga kerah berdiri khas cheongsam kerap terlihat seperti kalung choker. Salah satunya dalam gaun mulet dengan bagian pundak menggunakan bahan menerawang. Dengan begitu, kerah cheongsam yang berwarna biru tua menjadi mirip kalung.
"Gambaran busana khas Tiongkok itu enggak melulu Mandarin collar (kerah tinggi dan terbelah di bagian tengah), tetapi bisa juga dengan memberikan elemen tassel, ban pinggang, juga potongan seperti kaos dalam yang disebut oto. Semuanya dihadirkan dalam refleksi budaya timur, melalui lima elemen tadi," kata Seba seusai presentasi 63 koleksi gaunnya yang berlangsung di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Jumat (29/1).
Pada tahun ini kesan seksi juga tampak lebih kuat. Seperti terlihat pada gaun dengan teknik colour block biru muda-biru tua-putih. Gaun ini begitu seksi dengan dua belahan di bagian depan yang mengekspos paha dan ilusi menerawang di bagian dada yang memiliki detail motif ukiran laker.
Sementara itu, tampilan seksi yang lebih vampiric terlihat dalam jumpsuit brokat dengan belahan dada yang cukup dalam. Dengan nuansa hitam dan motif laker emas, busana ini cocok dengan perayaan Imlek di malam hari dan serbaglamor.
Soal sisi seksi dengan belahan-belahan tinggi, Seba menyebut hal itu juga dipengaruhi kondisi peperangan dan kebutuhan fleksibilitas. "Kondisi peperangan membuat pengiritan terhadap bahan dan lebih memperhatikan sisi fleksibilitas," tambah desainer berdarah Tionghoa yang memulai karier sejak 1993 ini.
Motif monyet
Momen tahun monyet api diabadikan Seba lewat motif print. Dalam beberapa gaun tampak gambar hewan primata berekor panjang tersebut menjadi daya tarik utama.
Ada pula motif monyet yang dipadukan dengan motif burung. Untuk mereka yang ingin tampilan warna semarak, desainer yang memiliki empat label busana ini menghadirkan gaun yang penuh dengan motif topeng-topeng Tiongkok.
Selain gaun yang bisa dikenakan untuk acara pesta siang maupun malam hari, Seba menampilkan tiga koleksi gaun pengantin dengan pengaruh busana cheongsam.
"Persiapannya kurang lebih tiga bulan. Terkait dengan pakem, saya kira sama saja seperti baju kebaya, semakin berkembang tidak ada lagi pakem yang mengikat. Sekarang kan segala sesuatunya berjalan lebih mudah, bisa mengkreasikan pakaian cheongsam sesuai perkembangan zaman," tukasnya. (M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved