Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DENGAN menempelkan meteran pada fondasi dasar rumahnya, Panca Zarmen memperkirakan ketinggian jalan yang akan dibuat di hunian itu. Di sebelahnya, Mande Austriono memperhatikan dengan serius.
Panca dan Mande sebentar lagi akan hidup bertetangga. Mereka ialah 2 dari 9 pemilik rumah DFhousing di Bintaro, Tangerang Selatan, yang pada Selasa (2/2) itu masih tahap penyelesaian pembangunan. Meski Mande merupakan inisiator sekaligus arsitek DFhousing, seluruh proses pembangunan perumahan itu melalui 'rembuk' dengan seluruh penghuni.
DFhousing memang menggunakan konsep cohousing yang kerap diartikan communal housing atau collaborative housing. Pada intinya, cohousing ialah hunian yang direncanakan dan dikelola para penghuninya dan memiliki bagian yang digunakan bersama, baik sekadar berupa taman, parkir, ataupun hingga dapur. "Sebagai arsitek, saya pengin bangun rumah sendiri tapi duit pas-pasan. Karena sulit hanya mengajak teman atau rekan kerja saja, akhirnya saya sebarkan lewat Twitter. Ternyata banyak dari mana-mana yang punya keinginan sama dan akhirnya kita sama-sama mencari tanah dan bangun hunian ini," tutur Mande kepada Media Indonesia. Di lahan 1.000 meter persegi itu, mereka memang tidak berbagi dapur atau bagian dalam rumah lainnya, tetapi hanya berbagi lahan parkir dan taman.
Penghuni DFhousing lainnya, Darma Adhitia, mengaku pertimbangannya tidak hanya soal kebebasan dalam mendesain rumah tetapi juga keakraban. "Saya sudah kenal dengan tiga orang lainnya dan saya memang ingin punya teman satu kompleks yang asyik," kata dia, Sabtu (6/2).
Model cohousing yang lebih 'kental' ada di Meruyung, Limo, Jawa Barat. Di tempat hunian bernama Kampung 99 Pepohonan itu, ke-30 penghuni berkolaborasi mengurus kebutuhan harian bahkan lingkungan. Ada yang bertugas memasak untuk seluruh komunitas, mencuci, dan ada pula yang bertugas merawat pohon di hunian yang juga sebagai tempat wisata umum itu. Meski terkesan cukup ekstrem, komunitas ini mampu mengembangkan model hunian mereka. Kini hunian serupa telah dibangun di Bayah, Cigeulis, kaki Gunung Salak, hingga Pacitan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved