Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BAJU-BAJU yang centil dan serbawarna-warni sudah jadi ciri Lenny Agustin. Meski begitu, mendekati momen Hari Kartini, desainer ini tidak luput mengeluarkan koleksi dengan siluet khas tanah air, yakni kebaya.
Geometricity, demikian nama koleksi yang baru saja ia selesaikan pada Kamis (16/4). Seperti terlihat dalam sesi pemotretan yang dilakukan di studio Media Indonesia, sehari setelahnya, koleksi itu mengambil inspirasi dari beberapa kebaya.
Termasuk kebaya Kartini, yakni kebaya dengan bukaan depan yang rapat sebagaimana yang dipakai Ibu Kartini dan kebaya kutu baru, yakni kebaya dengan kain melintang di bagian dada (bef).
Sesuai dengan nama koleksi, unsur geometrik hadir lewat pemainan motif garis maupun bentuk. Semuanya dikemas dengan gaya Lenny yang muda dan dinamis.
Contohnya, kebaya kutu baru dengan motif garis warna-warni dan rok asimetris. Selain kebaya lengan panjang, pengurus Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) ini juga membuat kebaya tanpa lengan.
''Semangatnya ingin menghadirkan busana kebaya yang energik dan bergaya urban,'' tukas Lenny yang akan menggelar peragaan perdana koleksi itu di Surabaya.
Sebelum ini, perempuan yang kerap berganti warna rambut tersebut juga sudah cukup sering menggunakan siluet kebaya di koleksinya. Lenny memang mengaku kagum pada kebaya karena busana itu punya banyak nilai.
Selain sebagai identitas bangsa, kebaya juga unggul dalam segi siluet. Garis yang sederhana, tetapi elegan membuat kebaya tidak akan ketinggalan zaman. ''Bagian depan yang meruncing itu juga memberikan kesan langsing pada perempuan yang bertubuh gemuk, pun dengan permainan kerah,'' tukas Lenny.
Sebagai identitas bangsa, Lenny menyarankan setiap orang harusnya satu kebaya yang tidak banyak modifikasi. Di sisi lain modifikasi kebaya juga sah-sah saja demi perkembangan fesyen dan juga menyesuaikan dengan kebutuhan.
Namun bagi Lenny, modifikasi kebaya juga harus memerhatikan pakem. Lenny sendiri minimal memasukkan tiga ciri khas kebaya dalam rancangannya. Seperti bagian depan yang runcing, terdapat bef, serta bukaan di bagian depan.
Brokat
Jika bicara soal kebaya dan anak muda, nama lain yang cukup populer di Jakarta adalah Vera Anggraini Ma`ruf. Jika mencari di internet dengan kata kunci `Vera Kebaya`, akan terbuka berbagai karyanya yang dipakai kalangan muda.
Salah satu ciri khas kebaya Vera adalah ikat pinggang berbentuk pita. Detail ini muncul di berbagai bentuk kebaya. Selain itu Vera juga kerap memodifikasi pada bagian bahu lengan sehingga tampak menggelembung, dan memberi draperi di bagian belakang baju. Dengan penggunaan bahan brokat dan penempatan kain transparan polos, jadilah kebaya yang manis sekaligus seksi.
''Fesyen kita yang satu ini enggak akan ditemukan di negara lain. Karena itu, modifikasi saya lakukan selama itu cocok dan tidak tetap kebaya, ya seperti itu saja memang,'' tukas ibu dari dua anak ini.
Untuk bawahannya, desainer yang menimba ilmu bersama Adjie Notonegoro ini menggunakan kain yang memiliki warna lebih muda dari baju. Detail dan aplikasi yang digunakan tidak akan melenceng jauh dari warna dasar busana.
Sementara itu, desainer muda Anggi Asmara lebih suka dengan gaya klasik feminin. Kebayanya kebanyakan menggunakan bahan brokat dengan permainan bentuk pada leher.
''Kebaya itu cantik. Karena itu, saya tidak suka mengubah kebaya secara total. Konstruksinya harus tetap kebaya, siluet pas badan. Untuk inovasi, saya bermain pengaturan panjang pendek bagian tangan, lalu bentuk kerah, dan pemberian aksen seperti obi,'' papar Anggi ketika ditemui di workshop-nya, Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa(14/4).
Sebagai perempuan masa kini, Anggi mengaku tetap jatuh hati pada garis potong kebaya. Ia hanya melakukan adaptasi dengan zaman, bagaimana agar kebaya terlihat tidak berat dan bisa digunakan secara kasual. Sebisa mungkin kebaya rancangannya dapat dipadukan untuk banyak momen. Baik Lenny, Vera, maupun Anggi sepakat kebaya tidak selalu harus berbahan brokat. Bahan lain seperti velvet, katun, silk, ataupun tenun dapat digunakan untuk membuat kebaya.
Namun, Lenny menekankan modifikasi yang dilakukan pada kebaya tetap dengan mempertahankan ciri khasnya. Sebab hanya dengan cara ini identitas bangsa bisa terus ada.(M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved