KREATIVITAS dalam berkesenian tidak mengenal kasta dan status. Tak terkecuali yang dilakukan Nana Tommy. Wanita ibu rumah tangga asal Surabaya ini, kemarin, memamerkan hasil karya lukisannya di Balai Pemuda Surabaya. Pameran tunggal ini bersamaan dengan peringatan Hari Kartini. Lukisan yang ditampilkan merupakan murni karya Nana di tengah rutinitasnya sebagai ibu rumah tangga. Nana banyak terinspirasi sosok RA Kartini yang merupakan salah satu perempuan Indonesia yang menjadi panutannya. Bahkan, kesuksesannya menjadi seorang pelukis, kata dia, karena banyak diilhami oleh kekuatan RA Kartini. "Sebagai bukti kecintaan saya kepada RA Kartini, saya banyak mengoleksi kain batik buatan beliau," katanya di Surabaya, kemarin. Perempuan yang juga hobi membordir, membatik, dan merancang perhiasan ini mengatakan dirinya tidak akan seperti ini kalau tidak ada motivasi dari RA Kartini.
"Dulu perempuan sering diidentikkan dengan koncoh wingking (belakang) bagi suami. Karena perjuangan RA Kartini, saya sekarang menjadi seperti ini. Selain sebagai istri seorang dokter, saya juga bisa membordir, membatik, merancang perhiasan dan menulis buku," kata ibu enam putra ini. Dalam pameran tunggalnya, Nana lebih banyak mengambil objek berupa bunga. Hampir semua bunga yang dilukis ialah hasil pengamatannya langsung yang ada di halaman rumah. "Kalau saya buka jendela tiap pagi, bunga-bunga itu ada di depan saya. Di situlah kadang kala muncul inspirasi untuk melukis," katanya.
Selain bunga, burung, matahari, dan barong juga menjadi objek lukisannya. Menurutnya, bunga itu indah dari sejak mulai tumbuh. "Yang pasti bunga merupakan objek yang sangat indah di atas kanvas. Juga sangat disukai perempuan bahkan siapa saja. Satu hal lagi lukisan bunga ini sangat universal jika dipasang di bagian dinding mana saja," tegasnya. Nana yang telah beberapa kali menggelar pameran tunggal mengaku akan terus berkarya sampai akhir hayatnya. Dia tidak akan berhenti selama masih bisa memegang kuas untuk berkarya. Menurut penuturan perempuan berusia 68 tahun ini, pameran tunggalnya yang dihelat di Gedung Utama Balai Pemuda itu merupakan yang terbesar sejak gedung itu terbakar pada 2011 lalu.