Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANYAK cara yang dapat dilakukan guna mendukung pemerintahan, seperti yang dilakukan aktor Herjunot Ali. Aktor berusia 34 tahun ini mengungkapkan buah pikirannya melalui tulisan yang mendukung revolusi mental di Indonesia.
Pria yang akrab disapa Junot ini merasa masyarakat Indonesia saat ini sering narrow-minded dan judgemental. Kebanyakan hanya melihat berdasarkan dua cara pandang, yakni kearifan lokal atau sisi agama.
Sejak 2017, melalui akun Instagramnya Junot konsisten menggunakan tagar #BRBGKLTR (Berbagi Kultur). Tagar itu sebagai refleksi diri Junot mengungkapkan kisah perjalanannya dalam suatu persepsi, agar bisa memberikan perspektif dan cara pandang baru bagi masyarakat.
“Gerakan Berbagi Kultur ini sebagai sumbangan moral obligation aku sebagai generasi muda supaya bisa ngasih suatu implementasi yang jelas terkait dengan revolusi mental yang menurut ku berguna bagi generasi saat ini,” kata Junot di sela kunjungannya ke kantor Media Indonesia, Selasa (5/11).
Salah satu bahasan yang diangkat #BRBGKLTR terkait dengan inferior kompleks yang seolah-olah sudah terpatri dalam mental dan pikiran sebagian masyarakat Indonesia. Pemikiran ini membuat orang Indonesia menjadi lebih ke arah bangga yang berlebihan (over proud).
“Kalau bahasa Indonesia diucap dalam film Hollywood, hal tersebut menjadi sebuah pencapaian, atau jika orang Indonesia berkiprah di luar negeri dan itu menjadi suatu yang prestise, padahal biasa saja karena memang sebetulnya kita ini mampu, so just make it casual,” ucap Junot.
Tidak hanya itu, melalui #BRBGKLTR Junot mengajak masyarakat Indonesia menggunakan media sosial secara positif, dibandingkan menghakimi atau nyiyir. Junot mengajak follower-nya berbagi kisah menggunakan tagar #BRBGKLTR, yang nantinya dapat dijadikan pembelajaran dan renungan diri bagi setiap insan. Saat ini tagar itu sudah berusia dua tahun dan sudah banyak cerita yang dijadikan pembelajaran dan renungan.
Junot berencanakan menjadikan kisah-kisah itu sebagai buku. Melalui buku itu, Junot ingin mengajak masyarakat mencari sebuah kebenaran di zaman sekarang yang segalanya terkesan absurd. Buku yang rencananya diterbitkan pada 2020 itu mencakup lima subjek tentang ketidakpastian, validation (pengakuan dalam hidup), hubungan antar manusia, kompetisi, dan eksistensi.
“Buku ini berupa crowd sourcing, buku dari kita untuk kita. Meskipun apa yang kita resahkan saat ini sebagai millenial, tidak akan langsung mengubah mindset seseorang setelah membaca buku ini. Tapi aku berharap, buku ini bisa dinikmati 30 sampai 40 tahun lagi. Ini adalah legacy kita untuk membentuk Indonesia yang kita harapkan, jadi ini adalah sebuah manifesto,” tutup Herjunot. (M-3)
Peran penting aparatur sipil negara (ASN) dalam perbaikan tata kelola pemerintahan menuju Indonesia Emas 2045. Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengamanatkan
WAKIL Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Frederic Palit mempertanyakan fungsi perencanaan dan penajaman kegiatan pembangunan yang diagendakan pemerintah, Bappenas
Masih banyak program yang tak sesuai dengan perencanaan dan meleset jauh dari target. Salah satu yang ia soroti ialah pembelian motor trail untuk program revolusi mental.
Perpusnas Bahas penguatan budaya baca dan literasi, pengarusutamaan naskah nusantara, serta standardisasi dan pembinaan tenaga perpustakaan dalam Rakornas 2024.
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menilai program Revolusi Mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo sejauh ini belum terlaksana dengan baik.
Menurut Cak Imin, revolusi mental tidak pas lagi. Ia menilai jargon yang dipopulerkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sudah tak relevan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved