Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM berkirim pesan melalui internet ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar tidak salah kaprah. Menurut Gretchen McCulloch yang telah menulis buku tentang aturan-aturan bahasa internet, mengatakan banyak anak muda sekarang melihat mengakhiri teks dengan tanda titik sebagai sebuah perilaku yang kasar. Namun mengomunikasikan pikiran kita dalam aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Facebook Messenger.
"Jika Anda seorang anak muda dan Anda mengirim pesan kepada seseorang, cara standar untuk memecah pikiran Anda adalah dengan mengirim setiap pemikiran sebagai pesan baru," kata McCulloch seperti yang Media Indonesia kutip dari Daily Mail (2/8).
Dirinya menambahkan apapun tanda baca ataupun emoji yang disertakan dalam teks yang dikirim dapat memberikan intrepetasi tambahan dari pesan yang dikirim. Menurut sebuah studi dari Binghamton University pada 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Computers in Human Behavior, menemukan bahwa 126 mahasiswa yang menjadi partisipan dalam penelitian tersebut mengaku menemukan pesan teks yang diakhiri dengan menggunakan tanda titik dirasa kurang tulus daripada pesan yang sama tanpa tanda baca.
McCulloch menjelaskan bahwa menggunakan tanda titik biasanya disertai dengan penurunan suara, ketika pembicara mencapai akhir kalimat mereka, sehingga hasilnya membawa suasana formalitas dan keseriusan. Sedangkan pada pesan teks, boleh saja menggunakannya jika niat Anda serius.
Sementara itu, Erika Darics, seorang dosen linguistik dari Aston University di Birmingham Inggris menjelaskan bahwa jika Anda dan teman-teman Anda biasanya tidak menggunakan tanda titik dalam grup WhatsApp dan kemudian seseorang melakukannya, mereka mungkin mencoba untuk memberi tahu Anda sesuatu tentang perasaan mereka.
Erika juga membantah pendapat bahwa bahasa pesan teks dan penggunaan emoji dapat mendorong budaya kemalasan dalam hal tata bahasa. "Hal-hal seperti emoji meningkatkan kesadaran akan bahasa dan dapat membantu kita memahami seluk-beluk dalam jenis komunikasi lain, seperti politik atau propaganda," pungkasnya. (Riz/M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved