BEGITU masuk jam makan siang, Ocky dan Prasti bergegas keluar kantor dan menuju Pacific Place, Jakarta. Di mal itu dua perempuan tersebut bukan berbelanja, melainkan menuju pusat kebugaran, Fitness First. Tidak lama kemudian, mereka sudah asyik menyarangkan pukulan pendek (jab), pukulan ke atas (upper cut), hingga menendang dengan lutut. "Ini tangan mestinya gimana, sih?" tanya Ocky, Kamis (9/4) itu kepada pelatih yang ada di dekatnya. Ocky merasa belum puas dengan tendangan lututnya dan bingung soal posisi lengannya. Inilah olahraga muay thai. Meski sudah cukup lama masuk ke Tanah Air, olahraga asal Thailand itu terus menjaring peminat baru. Gerakan muay thai memang menampilkan teknik yang terbilang khas.
Semua bagian tubuh digunakan dan gerakannya serupa mengayun, sama sekali tidak kaku. Cukup gampang-gampang susah dilakukan. Teknik muay thai sarat dengan pukulan, tendangan, siku, serangan lutut, dan pitingan. Ini berbeda dengan tinju yang hanya fokus pada tubuh bagian atas. Telapak kaki bahkan bisa mengambil peran dalam seni bela diri tersebut, yakni saat melakukan dorongan (jab) kaki demi mengambil jarak untuk bisa mempertahankan diri. Itu tidak lazim di seni bela diri yang lain. Keunikan ini sesuai dengan sejarah olahraga tersebut. Muay thai lahir menjelang pertengahan abad ke-13 ketika tentara Thailand yang pertama diciptakan di Sukhothai yang beribu kota Siam.
Kala itu, perang terus berlangsung antara Siam dan suku atau kerajaan lain. Tentara Siam lantas dibentuk untuk melindungi pemerintah dan penduduk dalam kota juga desa di sekitarnya. Pasukan diajari untuk melakukan pertarungan tanpa senjata, juga untuk menggunakan seluruh tubuhnya sebagai senjata. Versi kisah lainnya, muay thai diyakini berevolusi dari muay boran (tinju kuno), metode pertempuran tangan kosong yang telah digunakan tentara bangsa Siam setelah kehilangan senjata mereka di pertempuran. Kebiasaan mempelajari seni bela diri militer alias muay thai kemudian meluas ke kultur masyarakat Siam lantaran ancaman perang yang tiada henti. Para biksu bahkan menginstruksikan agar pengetahuan dan sejarah soal muay thai diteruskan dari generasi ke generasi.
Jaga kebugaran Di Indonesia, muay thai kian populer sebagai olahraga alternatif. Owdy NK, 36, seorang instruktur di Fitness First, menjelaskan satu sesi muay thai di sana berlangsung selama 30 menit saja. Lazimnya, durasi singkat yang demikian hanya dilakukan olahraga yang tergolong berintensitas tinggi. Namun, dia menjelaskan muay thai juga kadang berintensitas rendah. Bagaimanapun, durasinya yang hanya 30 menit itu menjadi salah satu daya tarik bagi para kalangan profesional yang mencuri waktu berolahraga di siang hari. Dalam 30 menit saja, keringat yang dikeluarkan tidak sedikit. Hal itu diakui Ocky yang juga pernah mencoba body combat. "Dengan muay thai lebih singkat, tapi justru lebih berkeringat. Muay thai juga ada target dan pakai glove (sarung tangan), beda dengan body combat, jadi terasa lebih seru karena ada targetnya," tuturnya. Sepakat dengan teman yang dikenalnya di pusat kebugaran tersebut, Prasti merasa hal terpenting selain sehat yang didapat dari latihan itu ialah manfaat bagi mental.
"Setelah olahraga saya merasa lebih bahagia dan semangat," aku Prasti. Setelah puas berkeringat, biasanya dia akan langsung mandi, lalu kembali ke kantor. Meski mendahulukan berolahraga saat rekan-rekannya makan siang, sekembalinya ke kantor dia memastikan mengisi perut dengan bekal yang sudah disiapkan. "Pasti makan," kata dia menekankan pentingnya gaya hidup sehat. Menurut Owdy, muay thai baik dilakukan 2-4 kali seminggu, tergantung tingkat kecepatan pemulihan tubuh. Dengan latihan rutin, olahraga tersebut efektif mengurangi lemak, mengatasi kolesterol, menurunkan berat badan, serta mengatasi masalah tekanan darah dan peredaran darah. Ada banyak twist atau putaran yang dilibatkan dalam gerakan di muay thai.
Di situlah pentingnya kelenturan dalam seni bela diri tersebut. "Karena kalau menendang dengan kaku dan tidak memutar pinggulnya, persendian bisa bermasalah," Owdy mengambil contoh. Hal yang sama berlaku pada pukulan dan lainnya, semua dengan mengayun. Di saat yang sama pula, otot perut harus aktif demi menghasilkan kekuatan yang maksimal. Dia menjelaskan aktivasi otot perut berperan tidak hanya saat serangan, tetapi juga saat bertahan. Saat kaki yang ditendang sekalipun, core muscle yang dikunci bisa membantu mengurangi risiko cedera. Muay thai bukan sekedar mengandalkan fisik, ada juga seni olah mental di dalamnya. Meski godaan dari sarung tangan dan gerakan tampak menyenangkan, pantang lepas kontrol dan terbawa emosi. Banyak pemula yang cedera karena hal itu. Mereka jadi cepat lelah dan akhirnya cedera karena terlalu emosional keasyikan bermanuver tanpa teknik yang tepat. Dengan risikonya, muay thai tidak direkomendasikan bagi orang-orang yang sedang cedera. Bagi yang punya riwayat cedera, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter dan mengikuti latihan secara bertahap, tidak langsung dengan intensitas tinggi.