KEHADIRAN Indonesia Art and Culture Center di Shanghai diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat Tiongkok tentang Indonesia.
"Saya harap banyak teman-teman Tiongkok tahu tentang Indonesia lebih baik, dari kerjainan tangan, batik, dan furnitur, serta hal-hal yang berhubungan dengan Indonesia," ujar konsul jenderal Indonesia untuk Shanghai Kenssy Ekaningsih dalam pebukaan Pusat kebudayaan Indonesia di Shanghai, Tiongkok, Selasa (17/11) siang.
Pusat kebudayaan ini diharapkan bisa memberikan kontribusi yang baik untuk hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Pusat kebudayaan yang terdiri dari empat lantai itu terletak di tanah seluas 3000 meter persegi di Baoshan District. Kawasan itu terkenal dengan banyak negara yang menjual furniture.
Pusat kebudayaan itu digagas oleh Sunny Sukardi CEO TH Group Limited. Mendapatkan dukungan dari Garuda dan Bank Mandiri.
Penampilan dari pusat kebudayaan Indonesia cukup menarik perhatian. Bagaimana tidak ukiran bali berada di depan gedung, dua patung penjaga bali berada di depan pintu dengan ukiran Jawa. Tidak hanya itu, patung juga dibalut dengan kain batik yang menarik perhatian. Sebuah atap Toraja di depan pintu masuk. Berbagai produk Indonesia di pamerkan. Dari produk ukiran kayu berbagai ukuran, perhiasan, dan baik juga tersedia.
Dalam ajang ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memberikan dukungan dengan menghadirkan dua orang penari asal Indonesia. Sebanyak tiga tarian yang dipertunjukan dalam pembukaan pusat kebudayaan Indonesia, yakni ganjen kipas, tari jaipong, dan tari cendrawasih. (Rin/M-2)