RAGAM wisata alam terbuka terus berkembang dari dari waktu ke waktu mengikuti dinamika masyarakat. Jika aktivitas wisata tertentu mulai membuat masyarakat merasa rutin, maka aktivitas lain pun muncul menyajikan unsur berbeda dan menawarkan pengalaman baru.
Salah satu jenis wisata di alam yang berbeda dan mulai memiliki penggemarnya sendiri ialah wisata kayak.
Hampir sama aktivitas wisata alam terbuka yang banyak dilakukan masyarakat perkotaan seperti bersepeda di pegunungan, trekking, camping, arung jeram dan mendaki gunung, wisata kayak menarik orang untuk pergi keluar rumah dan mengambil jarak dengan aktivitas sehari-hari di perkotaan.
"Sudah sangat jamak kita melihat pada akhir pekan, di jalan tol banyak warga Jakarta membawa sepeda gunung di kap mobil mereka. Sekarang ada yang mulai memvariasikan dengan mengganti muatan sepeda mereka dengan kayak," kata Direktur Sekolah Kayak Tirtaseta Toto Triwindarto.
Menurut Toto, tidak sedikit warga kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan kota-kota lain mulai berpaling kepada wisata kayak sebagai alternatif wisata di alam bebas.
"Membawa kayak di atap mobil, sebagai selingan dari bersepeda ternyata dinilai tidak kalah serunya. Dari mereka yang sudah kegiatan ini, menurut mereka ini dapat menjadi alternatif aktivitas lain dari wisata keluarga yang cenderung dari itu ke itu saja," kata Toto.
Wisata kayak, menurut Toto, kini mulai ramai dilakukan di sejumlah wilayah Tanah Air, karena wisata kayak juga memiliki fleksibilitas untukdilakukan di berbagai medan alam terbuka.
"Yang menyukai laut bisa melakukan sea kayaking. Yang lebih senang air tenang dapat melakukannya di danau, dan yang menyukai arus deras, bisa melakukannya di sungai menggeluti whitewater kayaking," papar instruktur yang memiliki sertifikat mengajar kayak dari Selandia Baru dan Kanada tersebut.
Menurut Toto, wisata kayak aman dilakukan baik oleh anak-anak, orang dewasa, hingga lansia. Kayaking juga tidak membedakan gender. "Syaratnya ikuti seluruh safety procedur," papar dia.
Untuk menguasai ketrampilan kayaking, juga tidak sulit. "Sama seperti bersepeda, sekali kita belajar dan menguasainya, maka selanjutnya mudah, tinggal meneruskan dan menikmatinya sesuai keinginan kita untuk menjelajah alam terbuka," kata Toto.
Ginung Prati Dinarhadi, seorang eksekutif di perusahaan eksportir bahan baku makanan yang berbasi di Cirebon, Jabar, membagi pengalaman betapa wisata kayak di sungai berarus deras ternyata memberinya pengalaman baru yang sangat berbeda dengan kegiatan lain seperti arung jeram atau trekking.
Ginung yang saat ditemui tengah berkayak bersama pasangannya (lihat berita terkait Berbulan Mad dengan Kayak) di Sungai Klawing, Purbalingga, Jateng mengatakan wisata kayak cenderung mirip dengan sepeda gunung.
Berbeda dengan arung jeram yang rombongan, aktivitas kayak di sungai berarus mirip mengayuh sepeda menikmati suasana dan pemandangan di jalan-jalan pedesaan di kaki gunung.
"Bedanya, jalur untuk sepeda ialah jalan desa atau jalan setapak di pegunungan, sedangkan untuk kayak jalannya diganti sungai, baik sungai tenang maupun berarus deras."
Ginung yang saat ditemui baru pertama kali bermain kayak mengatakan tidak terlalu sulit menyesuaikan diri dengan kayak di sungai yang bergerak arusnya.
"Asalkan kita ada pemanasan dan mau melatih keseimbangan beberapa waktu, setelah itu, selanjutnya menjadi mudah dan tidak kalah menyenangkan dari arung jeram atau sepeda gunung," kata Ginung yang juga menyukai trekking dan mendaki gunung.
Puji Jaya, koordinator intruktur Sekolah Kayak Tirtaseta melihat jika pertumbuhan aktivitas wisata kayak ini terus berkembang, maka dalam dua tiga tahun ke depan, maka penggemar kegiatan wisata kayak akan bertambah banyak, jumlahnmya dapat mendekati wisata sepeda gunung.
"Apalagi harga peralatan kegiatan kayak ini tidak terpaut jauh dari sepeda gunung, peralatan pendukung, seperti tipe kendaraan yang digunakan untuk aktivitas ini juga praktis tidak berbeda. Orang kan sudah terbiasa memasang sepeda mereka di roof rack mobil kemudian pergi ke luar kota. Tidak sulit jika mereka sekali tempo ingin memvariasikan dan mengganti sepeda mereka dengan kayak. Praktis saja," kata Puji yang telah menjelajahi sungai-sungai arus deras dengan kayak di berbagai wilayah Indonesia. (Har)