Yumi Mitra Kerja Baru Industri

Hera Khaerani
25/8/2015 00:00
Yumi Mitra Kerja Baru Industri
(AFP/TOBIAS SCHWARZ)
SEJAK pagi hingga petang Yumi bekerja menyusun komponen elektronik tanpa kenal lelah. Dia tidak perlu mengambil waktu istirahat makan atau ke toilet.

Tentu saja, Yumi bukan manusia. Ia merupakan robot industri yang diciptakan oleh ABB, grup perusahaan energi dan teknologi otomatisasi terkemuka yang diluncurkan ke pasar Indonesia Rabu (12/8) di ABB Indonesia, Gedung World Trade Center I, Jakarta.

Yumi diklaim sebagai robot industri pertama di dunia yang mampu berkolaborasi dengan manusia sebagai mitra kerja. Selama ini demi pertimbangan keamanan, robot industri didesain dengan ukuran besar dan mesti berjarak dari pekerja manusia. Tak jarang, robot industri harus dipagari.

Namun Yumi justru didesain dengan ukuran yang relatif mungil setinggi 56cm, dengan bobot 38kg. Ketika kedua tangannya membentang, panjangnya seukuran manusia dewasa rata-rata (162cm). Berkat desainnya, Yumi memenangkan penghargaan 'Reddot best of the best design award'.

Yumi tidak memakan tempat terlalu banyak, bahkan bisa dipasang di tepi meja. Sementara itu di depannya, mitra manusianya bisa bekerja dengan tenang, melakukan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan robot. Keduanya bisa bekerja sama tanpa bersinggungan, hanya meningkatkan produktivitas perusahaan.

Menurut Lilik Suharmawan selaku Local Business Unit Manager Robotic Discrete Automation and Motion Division, robot yang awalnya dikembangkan di Jerman itu bisa memenuhi peningkatan kebutuhan produksi industri perangkat elektronik dan mainan. Kedua tangan Yumi sangat fleksibel dan mudah diatur, hingga memungkinkan pengerjaan beberapa tugas sekaligus. Karena pengaturannya yang sederhana, tidak perlu seorang insinyur untuk mengoperasikannya.

Keunggulan Yumi terletak pada kemampuannya untuk bisa berkolaborasi dengan manusia sebagai mitra kerja. Rangkanya berbahan magnesium yang ringan dan dibungkus dengan pelindung plastik pengambang dengan bantalan empuk untuk meredam benturan. Bila tidak sengaja terjadi benturan, Yumi akan berhenti beroperasi secara otomatis dalam hitungan milidetik. Setelahnya, dia bisa dioperasikan kembali dengan menekan tombol play.

Berbicara fungsi, robot industri ini diyakini bisa menopang industri elektronik seperti ponsel yang terbilang cepat mengeluarkan seri terbaru dari waktu ke waktu. Ini lantaran Yumi bisa memasang komponen elektronik yang kecil, membantu pembuatan perangkat elektronik. Di sisi lain, industri mainan juga bisa mengambil manfaat dari fungsi Yumi.
Robot ini akan dipasarkan di Indonesia mulai harga USD40 ribu. Dengan terus pesatnya pasar elektronik di Tanah Air, Yumi diyakini bisa mengimbangi kebutuhan produksi tersebut. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya