Ngabuburit Sambil 'Main' Tinta di Artotel Thamrin

Gisela Ayu
23/6/2015 00:00
Ngabuburit Sambil 'Main' Tinta di Artotel Thamrin
(MI/Ramdani)
ADA pemandangan yang tidak biasa di area luar lobi utama Artotel Thamrin Jakarta pada Senin (22/6) menjelang buka puasa. Dua puluh dua anak dari panti asuhan Yayasan Yatim Piatu Ketapang Jakarta Pusat terlihat ceria sembari sibuk menyemprotkan tinta warna-warni pada tiga blok papan panjang yang bersandar di dinding luar lobi hotel tersebut.

Dalam kegiatan bertajuk Jakarta is a Beautiful City, itu Artotel bersama tiga seniman, Abenk Alter, Safrie Efendi, dan Arris Aprillo, mengajak anak-anak itu berkarya bersama untuk ikut merayakan ulang tahun Ibu Kota ke-488. Karya tersebut berupa mural bergambar kekhasan kota Jakarta sesuai dengan persepsi masing-masing seniman dan anak-anak yang membuatnya sekaligus menggambarkan rangkuman Jakarta ke melalui mural.

Misalnya, Arris Aprillo menggambarkan seekor beruang gemuk memakai baju koko dengan sarung yang dikalungkan dan peci di kepala. Namun, Arris berkata, bahwa itu bukan sekadar menunjukan pakaian khas Betawi yang biasa dikenakan oleh para pemimpin Ibu Kota. ''Gambar itu lebih pada penjabaran dari kata 'beruang' yang terdiri dari 'ber' dan 'uang'. Memiliki uang bukan sesuatu yang pokok sebagai pemimpin, but you have to have a heart too,'' katanya.

Wadah Seni
Mural seringkali diidentikan dengan aksi corat-coret di tempat umum atau dikaitkan dengan vandalisme. Sebagai seorang seniman, Arris memandang di balik aksi membuat mural juga ada apresiasi dan antusiasme dalam membuatnya. ''Membuat mural seperti di jalanan tidak bisa langsung di-cut. Lebih baik diberikan channel, seperti diberi galeri. Dari situ akan lebih positif. Para kurator bisa jadi menemukan seniman-seniman baru,'' kata Arris.

Di samping itu, menurut Arris seni adalah sesuatu tanpa batasan meskipun tetap ada hal yang harus diperhatikan bagi para pelaku seni, karena mereka tinggal di tengah-tengah masyarakat. ''Tetap harus menghormati aturan. Enggak boleh juga kan nyoret-nyoret rumah orang,'' ujarnya.

Hal itu senada dengan General Manager Artotel Thamrin Jakarta, Daniel Sunu. ''Bagaimana Kota Jakarta ini menjadi cantik atau tidak tergantung dari bagaimana orang-orang di dalamnya menghias kota tersebut.''

Kegiatan membuat mural tersebut merupakan salah satu rangkaian program CSR Artotel Thamrin Jakarta dalam mengisi bulan Ramadan. Artotel bukan hanya ingin menjadi tujuan menginap tapi juga tempat seniman dan setiap orang yang tertarik pada seni bisa menyalurkan karya-karyanya.

Dengan demikian pihak Artotel dan para seniman tersebut sekaligus ingin menampung apresiasi dan inspirasi anak-anak melalui mural Kota Jakarta dilanjutkan dengan Kultum dan berbuka puasa bersama. ''Seni bukan hanya bisa dibuat oleh profesional, tapi semua orang termasuk anak-anak,'' kata Arris.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya