Yuk, Coba Menu Ikan Air Tawar

Fario Untung
25/3/2015 00:00
Yuk, Coba Menu Ikan Air Tawar
mediaindonesia(Rumah Makan Ikan Nila Goreng Pak Ugi--MI/Fario Untung)

RUMAH makan yang menyajikan hidangan ikan laut mudah ditemui di berbagai sudut Jakarta. Namun, rumah makan yang khusus menyajikan ikan air tawar tidak banyak dijumpai, kecuali pecel lele tentunya.

Padahal, ikan air tawar tidak kalah gurihnya dengan hidangan ikan laut. Rasa dan tekstur ikan air tawar yang berbeda dengan ikan laut bisa menjadi alternatif santapan. Ikan air tawar umumnya lebih renyah jika digoreng.

Alternatif ikan air tawar yang disajikan juga tidak banyak. Selain lele yang telah umum, ada ikan gurami, ikan mas, ikan nila dan ikan patin. Bagi Anda yang menyukai ikan air tawar, tidak ada salahnya mencicipi hidangan ikan air tawar yang disajikan rumah makan berikut ini.

Nila Goreng Pak Ugi
Sesuai dengan namanya Ikan Nila Goreng Pak Ugi yang berlokasi di sebuah ruko di Jalan Boulevard Raya Blok FX I no 1, Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjadikan ikan nila goreng menu andalan.

Ikan nila goreng di rumah makan Pak Ugi ini sangat garing, gurih, dan renyah. Bahkan, sirip-siripnya juga begitu renyah seperti keripik. Yang istimewa ikan nila yang disajikan sama sekali tidak tercium aroma bau tanah seperti ikan nila umumnya.

''Andalan di sini memang itu (garingnya). Sirip dan kepala ikan nila goreng saya bisa juga dimakan karena begitu garingnya,'' ujar Muhammad Sugi, nama lengkap sang pemilik, kepada Media Indonesia akhir pekan lalu.

Tak hanya sampai di situ, ikan nila goreng Pak Ugi tidak terasa tawar atau tanpa rasa sebagaimana rasa ikan nila goreng pada umumnya. Di sini, daging ikan nila goreng terasa gurih agak asin karena garam yang meresap di sela-sela serat daging ikan.

''Memang ada sedikit bumbu-bumbu yang kita rendam ke ikan sebelum digoreng supaya bisa menghasilkan rasa yang maksimal ketika disajikan ke pengunjung,'' sambungnya.

Menu yang paling sering dipesan pengunjung di rumah makan Pak Ugi ini adalah ikan nila goreng bumbu saus padang. Dari penampakannya, nila goreng saus padang tampak sangat menggiurkan. Kuahnya berwarna merah layaknya saus padang yang dimeriahkan dengan irisan paprika, bawang putih, bawang bombai, dan potongan cabai. Ukuran ikan yang memang pas buat satu orang yakni sekitar empat sampai lima ons itu memang semakin membuat lahap saat dinikmati


Kualitas rasa dari saus padang yang disajikan di atas nila goreng itu juga tidak seperti pada umumnya, yakni hanya mengandalkan rasa pedas. Di sini, saus padang olahan Pak Ugi memiliki cita rasa yang tinggi yakni pedas, asam dan manis yang tercampur dengan pas sehingga cocok untuk membalut rasa nila goreng yang renyah.

''Nila goreng dimasak bumbu saus padang ini memang menjadi andalan kami. Banyak para pengunjung yang bela-belain datang dari luar Kelapa Gading untuk mencicipi rasa saus padang saya,'' jelasnya.

Untuk para pecinta rasa pedas, mereka bisa mencoba sambal terasi yang memiliki rasa pedas bercampur sedikit asam yang luar biasa nikmat. Setiap potongan nila goreng atau dengan bumbu masak apa pun wajib disisipkan sedikit sambal terasi yang disajikan di atas piring kecil dengan setengah potong jeruk limau.

''Nah, sambal terasi di sini juga buatan tangan sendiri sehingga cita rasanya bisa membuat orang kembali lagi untuk mencicipi nila goreng dengan sambal kita,'' tutur Pak Ugi.

Jika tidak suka nila goreng, pengunjung bisa memesan hidangan alternatif seperti cumi, kerang, udang, ayam, sayur dan tahu tempe goreng. Untuk satu porsi nila goreng dihargai Rp33.000, sedangkan untuk nila bakar dan bumbu lainnya dikenai Rp38.000 per porsi.

Ikan cere
Pernah mendengar nama ikan ini? Ikan cere atau ikan seribu atau gupi adalah spesies ikan air tawar berukuran 2-4 cm yang kini sulit didapatkan. Ikan ini biasanya hidup di sungai atau rawa-rawa. Kini sudah jarang ditemui.

Di tangan Ibu Tini, 50, ikan ini diolah menjadi hidangan yang nikmat. Rumah makan Ibu Tini yang terletak di Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, ini menjadikan ikan cere sebagai menu andalan dengan digoreng dan dipepes. Ikan cere digoreng dengan hanya direndam larutan garam terlebih dahulu. Rasa ikan cere yang gurih berpadu dengan sedikit rasa asin.

 

 

 

Selain ikan cere, warung makan ini juga menyajikan menu pelengkap lain seperti sambal mentah, sayur asem, telur dadar, daun singkong dan daun pepaya kukus, pete bakar, tempe, tahu, dan aneka gorengan.

Keunikan lain dari rumah makan ini adalah seluruh menu dimasak dengan menggunakan tungku kayu bakar. Ini membuat hasil olahan Ibu Tini berbeda, terasa lebih nikmat.

Roslia, 32, salah satu anak Tini yang ikut mengelola rumah makan, menambahkan bahwa rumah makan ini tetap menggunakan tungku untuk memasak sejak berdiri pada 1990-an. ''Pernah coba masak nasi dan ikan di kompor biasa, tapi pengunjung bilang rasanya berbeda, lebih enak kalau masak di tungku,'' ujarnya.

Hal ini diakui oleh Andi Baharuddin, salah seorang pengunjung asal Pondok Aren. ''Warung makan ini unik karena menyajikan ikan cere yang sudah langka. Rasa nasinya juga lain, lebih padat dan lebih gurih, mungkin karena cara memasaknya juga yang berbeda,'' katanya.(M-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya