Menikmati Perpaduan Mi aceh dan Wagyu

Rizky Noor Alam
11/6/2017 06:01
Menikmati Perpaduan Mi aceh dan Wagyu
(MI/Adam Dwi)

ANDA pecinta kuliner Nusantara tentunya sudah tidak asing dengan salah satu makanan khas ‘Negeri Serambi Mekkah’, yaitu mi aceh. Kaya akan rempah-rempah menjadi ciri khas dari masakan ini.

Namun, bagaimana jika makanan yang ikonis ini dipadukan dengan wagyu yang memiliki tekstur lembut dan ciri khas rasa tersendiri? Anda bisa menikmatinya di Mie Gyu yang berlokasi di kawasan Melawai, Jakarta Selatan.

Mi wagyu memiliki 3 varian mi aceh yaitu kuah, tumis, goreng. Proses mengolah wagyu tergolong unik karena menggunakan teknologi yang berasal dari Prancis, yaitu sousvide.

“Daging wagyu dimarinasi ini dengan herbs Eropa, jadi kita pakai olive oil, garlic, thime, lalu kita simpan di vacum pack, nama wadahnya, baru dimasukkan ke proses sousvide jadi di-water bath, dimasak dengan tekanan air dengan suhu konstan 58-60 derajat selama 4 jam,” jelas Chef Mie Gyu, Hans Gunawan, kepada Media Indonesia, bulan lalu.

Selain wagyu, Anda dapat memilih jenis daging lain yang disediakan, yaitu australian short ribs. Proses memasak australian short ribs berbeda dengan wagyu. Australian short ribs dimasak dengan mirepoix (kombinasi cincangan dari bawang, seledri dan lain-lain yang digunakan untuk menambah rasa pada daging, sup atau saus) dengan cara direbus menggunakan metode slow cook (memasak dengan api/panas yang kecil) selama 6 jam.

Cara memasaknya tergolong mudah dan cepat. Chef Hans menjelaskan paling lama waktu memasak yang dibutuhkan 6 menit.

“Kalau untuk yang mi gyu tumis, pertama kita tumis bawang putih, lalu sayurannya yaitu kol dan tomat kita masak jangan sampai kematangan baru dimasukkan bumbunya. Bumbunya sendiri basisnya rempah, ada 27 jenis rempah yang dihaluskan, setelah itu masukan air kaldu yang berasal daging wagyu tersebut, baru setelah itu minya. Untuk fi nishing-nya sendiri baik wagyu maupun australian short ribs sama yaitu di-grill,” lanjut Chef Hans.

Setelah matang, mi tersebut disajikan dengan potongan timun, acar bawang, daun kari, kacang goreng, dan emping.

Rasanya sangat gurih dan tidak terlalu pedas. Tingkat kematangan minya dan sayurannya pas. Wagyunya lembut dan juicy serta bumbunya meresap ke daging. Australian short ribs memiliki tekstur yang lembut dan cita rasa yang gurih.

“Rasanya memang lebih light sehingga dapat dinikmati semua kalangan. Selain itu alasan lainnya adalah karena pakai daging Wagyu yang punya cita rasa tersendiri, jadi kalau rasanya terlalu kuat maka tidak akan cocok,” imbuh Chef Hans.

Penelitian

Dalam kesempatan yang sama, Marketing dan Public Relation Mie Gyu, Anggun Darani, menjelaskan proses terciptanya mi gyu merupakan hasil penelitian selama dua tahun oleh pemiliknya, yaitu Chef Zulkarnaini Dahlan. “Jadi, Chef Zulkarnaini Dahlan atau yang lebih dikenal Chef Zul setelah mengikuti sebuah kompetisi memasak 2013, dia tertantang membuat masakan Indonesia to the next level. Semenjak 2013 itu dirinya karena orang Aceh, memulai perjalanan mencoba bumbu-bumbu khas Aceh, di pergi ke pasar di Aceh sana, bertanya-tanya dengan ibu-ibu di sana dan akhirnya terciptalah formula mi aceh wagyu ini hasil 2 tahun penelitian.

Basisnya Chef Zul ialah fi ne dining. Jadi, dia menambahkan indegrient fi ne dining, yaitu wagyu australia yang mempunyai nilai Marble 9+,” jelas wanita yang akrab dipanggil Dara tersebut.

Setelah mi aceh, maka minuman yang cocok untuk dinikmati ialah es timun rasberi. Timun yang diserut disajikan dengan es dan sirop rasberi memiliki rasa yang manis dan segar. “Es timun rasberi, ini juga minuman identik khas Aceh, siropnya asli Aceh, untuk timunnya kita pakai timun lokal, ini pembuatannya simpel dan bermanfaat untuk menetralkan mi aceh yang memang berminyak.

Es timun rasberi ini bisa menjadi penetralnya,” ungkap Chef Hans. Mi Gyu ditawarkan dengan harga terjangkau, yaitu Rp55 ribu untuk beragam varian (kuah, tumis, goreng) mi aceh yang menggunakan wagyu, sedangkan Rp45 ribu untuk australian short ribs. Es timun rasberi dijual dengan harga Rp10 ribu. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya