Ingin Bekerja di Daerah yang Welcome dengan Keberagaman

Irene Harty
05/6/2017 08:00
Ingin Bekerja di Daerah yang Welcome dengan Keberagaman
(MI/SUSANTO)

DOKTER Feira Lovita terpaksa hijrah ke Jakarta karena tidak sanggup menghadapi teror oleh sebuah ormas di Solok, Sumatra Barat.

Untuk mengetahui lebih jauh perihal kondisinya saat ini dan apa rencana ke depan, wartawan Media Indonesia Irene Harty mewawanca-rainya di Jakarta, kemarin.

Berikut petikannya.

Setelah mengalami persekusi di Solok, Anda terpaksa hijrah ke Jakarta. Lalu, bagaimana rencana ke depan?

Sekarang saya masih sebagai dokter di RSUD Solok, Sumatra Barat. Saya masih cuti, tapi sedang mengurus kepindahan.

Lagi berkoordinasi untuk memutuskan (pindah) ke mana.

Dari sekian banyak (daerah), yang penting jauh dari intimidasi.

Kebetulan juga anak-anak sudah libur kenaikan kelas dan suami bekerja di swasta, jadi bisa ikut ke mana saja.

Apa hikmah dari kejadian yang menimpa Anda di Solok?

Ya, gimana ya.

Pokoknya ke depan saya ingin memulai hidup baru dan tidak ingin memperpanjang masalah itu dan mencari daerah yang aman untuk saya dan anak-anak.

Sudah banyak yang menawarkan, cuma saya harus pikir lebih matang untuk hal tersebut.

Tawaran dari mana saja?

Tawaran sudah banyak dari kolega dokter.

Tapi, yang penting aman buat saya dan anak-anak.

Kita bisa kembali beraktivitas.

Kita bisa kembali menjalankan profesi sebagai dokter, mengabdi buat masyarakat, dan anak-anak bisa melanjutkan sekolah, beraktivitas, bermain seperti biasa, welcome dengan kebe-ragaman.

Bisa ceritakan sejauh mana kejadian yang menimpa Anda itu berdampak kepada anak-anak?

Dampaknya luar biasa besar, secara psikologis dan mental karena kita tidak bebas keluar rumah seperti biasanya.

Kita tidak bebas melakukan aktivitas yang selama ini dilakukan.

Mungkin orang luar melihatnya biasa karena mereka tidak di posisi saya.

Apakah sekarang sudah merasa tenang?

Sampai sekarang masih ada intimidasi, malah semakin meningkat, banyak melalui telepon.

Ada yang mengaku oknum dari pemerintahan bilang saya harus begini, harus begitu, dan marah-marah sama saya.

Sekarang telepon-telepon yang saya tidak kenal tidak saya angkat. Ada yang menuduh saya mengeksploitasi masalah segala macam, bahwa sebenarnya tidak terjadi apa-apa di sana.

Setia orang boleh menilai, tapi kebenaran tidak pernah tertukar. Saya percaya itu.

Apakah ada yang berusaha memutarbalikkan fakta?

Jadi begini.

Mereka dapat info tentang saya berdasarkan si anu, si ini, dan mereka tidak ingin mengonfirmasi kepada saya sedikit pun.

Pemberitaan seperti ini tujuannya untuk meluruskan dan saya berharap juga tidak diadu domba bahwa saya lebay, saya meng-ini-kan masyarakat Minang karena saya tidak pernah berbicara dalam scope masyarakat Minang.

Sudah beberapa pihak ingin memelintir berita dan membuat saya seperti ingin punya maksud bermusuhan yang lebih besar lagi.

Adakah tokoh-tokoh adat ikut campur?

Saya tidak tahu, tidak ada pendekatan dari mereka.

Adakah rencana ganti nomor telepon?

Ya mungkin, lihat saja nanti.

Gerakan Dokter Bhinneka Tunggal Ika menyebutkan kemungkinan Anda akan dipindahkan ke Bali. Benarkah?

Ya banyak, ada yang bilang ke Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, Purwakarta, Jakarta.

Bahkan, ada yang menawarkan ke Kalimantan. Banyak sih, tapi balik ke faktor keamanan dan kenyaman tadi ya.

Tapi, enggak di sana lagi, enggak (di Solok).

Adakah rencana mengikuti gerakan tertentu seperti Gerakan Dokter Bhinneka Tunggal Ika?

Itu pasti, nanti dipikirkan.

Sekarang fokus pada urusan diri dan anak-anak.

Kepindahan sekolah mereka dan kepindahan kerja saya akan dipikirkan secara tenang dan matang. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya