Kurang Tidur Menyebabkan Kegemukan

Dailymail/Hnf/L-2
05/11/2016 09:55
Kurang Tidur Menyebabkan Kegemukan
(Alamy Stock Photo)

ORANG yang tidak mendapat tidur cukup pada malam hari lebih mungkin untuk makan berlebihan pada siang hari. Para peneliti asal Inggris baru-baru ini menemukan kondisi kurang tidur tersebut dapat dihubungkan dengan penimbunan lemak dan protein pada tubuh sehingga dapat menyebabkan kegemukan.

Para peneliti dari King's College London mengungkapkan, meskipun lebih banyak terjaga, orang yang kurang tidur tidak melakukan aktivitas fisik jika dibandingkan dengan mereka yang cukup tidur sehingga mereka tidak membakar lebih banyak kalori. Peneliti menduga kurang tidur tidak cukup banyak memengaruhi hormon tubuh sehingga perlu lebih banyak makan untuk merasa kenyang.

Penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Clinical Nutrition tersebut menyatakan orang-orang yang hanya tidur tidak lebih dari 5,5 jam pada malam hari rata-rata mengonsumsi 385 kalori per hari lebih banyak bila dibandingkan dengan orang-orang yang tidur selama 7 jam atau lebih pada malam hari.

Peneliti King's College London Dr Gerda Pot menyatakan penyebab utama obesitas ialah ketidakseimbangan asupan dan pengeluaran, dan kurang tidur merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap hal tersebut. Ia menambahkan mengurangi jam tidur merupakan salah satu risiko kesehatan paling umum saat ini dan kurang tidur kronis juga berpotensi menjadi hal umum di masyarakat.

Tim peneliti menduga tidur mengaitkan asupan dengan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh yang mensinkronisasi fungsi tubuh dengan pola rotasi bumi dan reaksi mata terhadap terang dan gelap. Hal tersebut juga berkaitan dengan proses metabolisme termasuk cara manusia merasa lapar dan kenyang.

Penelitian sebelumnya yang melibatkan 26 orang dewasa yang kurang tidur menyatakan kurang tidur merupakan salah satu dari tiga faktor yang berpengaruh pada berat badan. Faktor lainnya terkait dengan diet serta olahraga yang bertujuan untuk menambah berat badan dengan cara efektif. Sebuah penelitian lain pada 2014 yang dilakukan gabungan peneliti dari Universitas Oxford, Cambridge, Harvard, Manchester, dan Surrey menyarankan masyarakat Inggris untuk tidur 2 jam lebih sedikit ketimbang yang mereka lakukan 60 tahun lalu.

Para ahli dari National Sleep Foundation (NSF) Amerika mengeluarkan panduan durasi tidur sesuai dengan usia. Anak-anak usia 6-13 tahun, durasi tidurnya 9-11 jam sehari. Durasi tidur remaja usia 14-17 tahun sebanyak 8-10 jam sehari. Usia 18-25 tahun, tidur 7-9 jam sehari. (Dailymail/Hnf/L-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya