Selamatkan Panda Laut dari Kepunahan

Zico Rizki
29/10/2016 15:00
Selamatkan Panda Laut dari Kepunahan
(Thinkstock)

ANCAMAN kepunahan bagi spesies-spesies hewan di dunia kini memang tidak dapat terelakkan. Isu itu selalu menghangat setiap tahun termasuk perubahan status kepunahan hewan dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Ancaman ini bukan berarti tidak ditangani secara serius. Beberapa aktivitas pencegahan dan manuver pengembangbiakan hewan-hewan yang terancam kini marak diimplementasikan demi kelangsungan hidup mereka.

Spesies mamalia laut, yakni vaquita (Phocoena sinus), kini mendapat sorotan negara-negara yang tergabung dalam International Whaling Commission (IWC) dalam World Whaling Meeting Ke-66 di Portoroz, Slovenia, 25 Oktober lalu, atas statusnya yang dikhawatirkan mendekati kepunahan.

Vaquita, spesies mamalia asal Meksiko, merupakan spesies yang memiliki tubuh terkecil jika dibandingkan dengan semua pesut/lumba-lumba (terkecil di ordo Cetacea) di dunia. Spesies bertubuh menyerupai lumba-lumba itu memiliki paruh/moncong pendek dan tubuh yang membulat (rounded body).

Spesies berwarna abu-abu itu memiliki garis hitam yang menonjol di sekitar mata dan bibir. Tanda warna hitam di sekitar matanya membuat vaquita disebut sebagai 'panda laut' Meksiko.
Spesies yang pertama kali ditemukan pada 1958 hingga kini hanya ditemukan di bagian atas wilayah Teluk California, atau sekitar barat laut Meksiko. Para ilmuwan mengatakan pada dasarnya vaquita memang sulit dipahami dan sulit untuk diamati.

Terhitung dari akhir 2015 (berdasarkan laporan IWC), populasi vaquita hanya tinggal 59 ekor. Kemudian pada Maret 2016, tiga ditemukan tewas dipukat. Awal penurunan jumlah populasi vaquita secara besar-besaran dimulai pada 1997. Saat itu populasi mereka berjumlah 567. Selama kurang lebih sembilan tahun (1997-2005), populasi mereka anjlok hingga 92%. Namun, penyusutan yang paling besar terjadi pada 2011 hingga 2015, yakni mencapai 80%.

IWC memaparkan alasan besarnya penyusutan yang terjadi karena aktivitas penangkapan ikan secara ilegal. Sejumlah besar vaquita yang ditemukan mati karena terjebak dalam jeratan pukat saat menyelam di dalam laut. Ketika terjerat, vaquita akan tetap tenggelam dan tidak mampu berenang ke permukaan untuk bernapas.

Dalam penelusuran fakta lainnya, penyusutan vaquita juga berkaitan dengan penangkapan ilegal totoaba (Totoaba macdonaldi), spesies ikan yang organ gelembung renangnya diperjualbelikan pada 'pasar gelap' di Tiongkok.


Manuver pencegahan kepunahan

Pertemuan yang membahas cara penyelamatan ancaman kepunahan cetaceab (paus, lumba-lumba, dan pesut) merekomendasikan beberapa langkah yang harus diambil dalam penyelamatan vaquita. Pertama ialah melarang/menghilangkan segala pukat di wilayah penyebaran spesies itu.

Kebijakan itu sebenarnya telah diberlakukan pemerintah Meksiko kepada nelayan-nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan ikan di wilayah tersebut, tapi sifatnya temporer. IWC merekomendasikan larangan tersebut untuk dipermanenkan dan diawasi secara efektif.

Kedua, mendesak anggota IWC untuk membantu Meksiko dalam pendanaan dan keahlian teknis untuk menegakkan larangan tersebut, baik mengompensasi nelayan yang terkena dampak maupun mengganti peralatan memancing usang dengan alternatif yang aman.

Ketiga, upaya pencegahan juga dilakukan dalam bentuk mengurangi permintaan konsumen terkait dengan permintaan gelembung renang tatoaba meskipun hal itu dapat memakan waktu yang sangat lama.
Sebelumnya, rekomendasi yang disampaikan tersebut sudah didahului kebijakan-kebijakan pemerintah Meksiko yang serius dalam penyelamatan populasi vaquita. Kebijakan tersebut antara lain pengerahan sejumlah armada kapal angkatan laut untuk menghentikan aktivitas illegal fishing dan peluncuran drone yang dapat beroperasi pada siang dan malam hari guna memantau segala kegiatan pemancingan di wilayah habitat vaquita. (AFP/IWC/IUCN/WWF/Zic/L-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya