Tiongkok Miliki Teleskop Radio Terbesar di Dunia

Dhika Kusuma Winata
01/10/2016 08:30
Tiongkok Miliki Teleskop Radio Terbesar di Dunia
()

TIONGKOK mulai mengoperasikan teleskop radio Five-hundred-meter Aperture Spherical Radio Telescope (FAST), pekan ini.

Teleskop itu bakal menjadi yang terbesar di dunia, mengalahkan pemegang rekor terakhir, Observatorium Arecibo di Puerto Riko.

Berada di antara dua tebing di kawasan pegunungan Guizhou, teleskop FAST dibangun dengan diameter 500 meter.

Teleskop itu dua kali lebih sensitif ketimbang Arecibo Observatory dan memiliki reflektor seluas 30 kali lapangan sepak bola.

Piringan teleskop FAST terdiri dari 4.450 panel triangular yang berfungsi mencari tanda-tanda kehidupan cerdas dan mengamati bintang neutron.

Adapun biaya pembangunannya menghabiskan dana US$180 juta (setara Rp2,4 triliun).

Kepala Observatorium Astronomi Nasional Tiongkok (NAO) Yan Jun mengatakan inovasi tersebut merupakan lompatan negerinya dalam hal kemampuan mengembangkan fasilitas astronomi.

FAST diyakini akan menjadi yang terbaik di dunia hingga 10 hingga 20 tahun mendatang.

Yan Jun juga mengungkapkan Tiongkok akan membangun teleksop kelas dunia lain dalam 10 tahun ini.

"(FAST) akan menjadi salah satu proyek teleskop kelas dunia yang akan diluncurkan Tiongkok pada dekade mendatang,", ujarnya.

Dalam tes operasional, Senin (25/9), teleskop raksasa itu mampu mendeteksi gelombang elektromagnetik yang muncul dari bintang neutron sejauh 1.300 tahun cahaya.

Alien

Wu Zianping dari Masyarakat Astronomi Tiongkok mengatakan teleskop itu potensial untuk mencari alien.

"Sensitivitas teleskop yang tinggi akan membantu kita mencari kehidupan cerdas di luar galaksi," katanya.

Para pakar telah melacak kecerdasan alien hingga enam dekade dengan mengarahkan teleskop radio ke gugus bintang dengan harapan dapat mendeteksi sinyal peradaban lain.

Namun, mereka tidak juga menemukan bukti autentik.

"Potensi FAST untuk menjelajah peradaban alien 5-10 kali lipat lebih kuat ketimbang peralatan yang ada sebelumnya. Planet yang lebih jauh dan lebih gelap mampu dijangkau FAST," kata Peng Bo, Direktur Radio Laboratorium Teknologi Astronomi NAO.

Setelah teleskop itu beroperasi, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu Yandong meminta para ilmuwan di negaranya terbuka dengan kerja sama bersama ilmuwan lain.

Ia berharap teleskop itu akan membantu ilmuwan dari mana pun menemukan hal baru dalam astronomi dan keantariksaan.


Relokasi

Pembangunan FAST dimulai sejak 2011.

Pemerintah Tiongkok pun harus merelokasi hampir 10 ribu penduduk yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan hingga radius 5 km.

Penggunaan telepon seluler di area teleskop pun dilarang.

Wilayah yang akan jadi lokasi pembangunan teleskop ialah wilayah yang jauh dari kota besar, sebuah wilayah terpencil dan miskin.

Sebagai ganti relokasi, penduduk diberikan kompensasi dengan uang tunai atau perumahan.

Pemerintah menganggarkan 1,8 milyar yuan kepada penduduk yang direlokasi, anggaran yang melebihi anggaran pembangunan teleskop.

Keseriusan pengganti rugian relokasi pun telah terlihat.

Pada awal September 600, apartemen telah dibangun dari dana yang dianggarkan.

Sebelum FAST diluncurkan, ada tiga teleskop radio terbesar yang pernah dibangun.

Teleskop Arecibo di Puerto Riko memiliki diameter piringan 305 meter.

Ada juga Green Bank di Amerika Serikat dengan diameter piringan 100 meter dan Jodrell Bank di Inggris yang berukuran 76 meter.

Douglas Vakoch, Presiden METI, sebuah grup yang melakukan pengiriman pesan ke luar angkasa dalam misi pencarian kehidupan alien justru menaruh kepercayaan pada teleskop FAST.

"Teleskop ini akan membawa penemuan di luar imajinasi terliar kami," ujarnya. (Sumber: AFP/Xinhua/Dhk/Zic/L-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya