Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DI era media sosial saat ini, mengunggah foto, video, komentar, dan blog tentang anak-anak mereka adalah hal yang umum dilakukan para orang tua. Biasanya, orang tua akan membagikan foto atau video liburan keluarga di media sosial atau menulis blog tentang mengasuh dan membesarkan anak.
Ini bisa menjadi cara yang baik untuk menjaga keluarga dan teman tetap mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan anak dan keluarga Anda.
Dikutip dari raisingchildren.net.au, perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum menggunggah tulisan, foto, video, komentar tentang anak-anak, di antaranya:
Baca juga : Guru Diminta Berhati-Hati Unggah Video Murid di Media Sosial
1. Jejak Digital
Jika menulis tentang anak atau memposting foto anak secara online, itu berarti menciptakan jejak digital untuk mereka. Jika sering melakukan hal ini sejak anak masih kecil, ini akan menjadi jejak digital pada saat anak menginjak usia remaja.
Jejak digital anak adalah bagian dari reputasi online mereka. Apa yang diunggah secara online tentang anak Anda tidak akan pernah bisa dihapus sepenuhnya dari internet. Reputasi online anak juga merupakan bagian dari kehidupan nyata mereka untuk sekarang dan di masa depan.
Baca juga : Pemilik Akun Medsos yang Viralkan Afif Maulana Tewas Dianiaya Polisi telah Minta Maaf
Itulah mengapa penting untuk mengetahui bagaimana perasaan anak tentang foto dan informasi yang ingin dibagikan tentang mereka. Anak mungkin tidak masalah dengan unggahan yang lucu atau imut sekarang, tetapi mungkin akan merasa malu ketika mereka beranjak dewasa.
2. Berbicara dengan anak
Sebagai permulaan, sebaiknya tanyakan kepada anak apakah mereka setuju memposting foto, video, atau komentar tertentu. Jika anak tidak setuju, jangan mengunggahnya. Anak-anak berusia 3 tahun dapat mengatakan apakah mereka menyukai foto diri mereka sendiri. Jika anak masih terlalu kecil untuk mengatakan apa yang mereka sukai, sebaiknya tidak memposting atau membatasi apa yang diunggah.
Baca juga : Perpres Perlindungan Anak di Ranah Daring dalam Proses Sinkronisasi
Meskipun anak tidak keberatan jika memposting tentang mereka sekarang, mereka mungkin meminta untuk menghapus foto atau video di masa mendatang. Jika hal ini terjadi, penting untuk menghormati permintaan anak. Namun, harus diingat bahwa foto yang diunggah tidak dapat sepenuhnya dihapus dari internet jika orang lain telah membagikannya.
3. Cermati hal yang privasi
Privasi adalah hal yang paling penting bagi keluarga Anda. Tips saat mengunggah foto atau video tentang anak ialah hindari menyebutkan nama anak di situs advokasi atau situs publik lainnya. Kemudian, hindari memposting foto atau informasi pribadi yang dapat mengidentifikasi anak, seperti ucapan atau gambar ulang tahun, detail alamat, atau gambar sekolah anak Anda.
Lalu, hindari memposting tentang hal-hal yang mungkin sensitif bagi anak Anda, seperti ciri-ciri kepribadian, kondisi kesehatan atau medis, atau masalah seperti mengompol. Selanjutnya, ketahuilah bahwa foto yang Anda kirimkan atau bagikan dapat dimodifikasi atau digunakan kembali tanpa izin Anda.
Lalu, perlu disadari foto yang dikirim menggunakan email atau aplikasi pesan dapat disalahgunakan oleh orang lain. Buatlah 'album keluarga virtual' pribadi untuk dibagikan dengan keluarga dan teman dekat. (Z-6)
20 finalis peserta Grand Final Photography Competition yang digelar Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat
Dengan kemajuan teknologi, smartphone kini dilengkapi dengan kamera berkualitas tinggi yang mampu menghasilkan foto yang tak kalah bagusnya.
Falcon Pictures optimistis kombinasi unsur horor dan komedi dalam Kang Mak From Pee Mak dapat menghadirkan pengalaman yang tidak terlupakan bagi penonton film.
PADA Desember 2007, fotografer Joan Montfort mengambil foto yang luar biasa karena menampilkan Lionel Messi yang berusia 20 tahun dan bayi enam bulan bernama Lamine Yamal.
Kebutuhan akan smartphone dengan kamera berkualitas tinggi dan performa yang tangguh semakin meningkat.
Tim penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah menangkap dua tersangka yang menyebarkan video syur tersebut pada Selasa (30/7).
Sebuah video menunjukkan seorang petugas polisi bersenjata Inggris menendang seorang pria di kepala saat pria tersebut tergeletak di tanah di Bandara Manchester.
Peristiwa ini viral di media sosial setelah Galih Cahyo Atmojo membagikan video amatir yang merekam suasana pasca kejadian.
BADAN Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan peluncuran kompetisi video Instagram Reels yang menarik untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-3.
KAPOLDA Sumbar Irjen Suharyono mengaku telah berkomunikasi dengan pemilik akun media sosial (medsos) yang memviralkan Afif Maulana tewas dianiaya polisi. Pelaku disebut telah meminta maaf.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved