Menanti Kiprah Start-up Indonesia di Silicon Valley

START-UP penyedia jasa rumah tangga, Ahli Jasa, berhasil menjadi juara Start-up World Cup (SWC) regional Indonesia.

SWC merupakan ajang kerja sama antara Fenox Venture Capital (Fenox VC) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Atas keberhasilan itu, Ahli Jasa akan mewakili Indonesia di babak final SWC di Silicon Valley, Amerika Serikat, 24 Maret 2017.

SWC 2017 merupakan kompetisi yang diselenggarakan di 15 negara, yakni Indonesia, India, Tiongkok, Jepang, Taiwan, Israel, Australia, Inggris, Republik Ceko, Luksemburg, Afrika Selatan, Amerika Selatan (Cile), dan Amerika Utara (US West Cost, Midwest, dan East Coast).

Indonesia menjadi negara pertama yang menyelenggarakan ajang itu.

Khusus di Indonesia, sejumlah juri dipersiapkan, yakni Managing Partner 500 Start-ups Khailee Ng, CEO & Cofounder of Go-Jek Nadiem Makarim, Kepala Bekraf Triawan Munaf, Managing Partner East Ventures Willson Cuaca, Cofounder & Managing Partner The Northstar Pacific Group Patrick Walujo, dan CEO & Founder of Techinasia Willis Wee.

Kemenangan Ahli Jasa membuat mereka selangkah lebih dekat untuk memenangi hadiah utama senilai US$1juta atau setara dengan Rp14 miliar dan dalam beberapa bentuk investasi lainnya.

"Tidak hanya itu, sederet pembicara internasional yang terdiri atas CEO of Facebook dan CEO of Dell, Cofounder LinkedIn akan turut berbagi pengalaman melalui program mentoring yang memang dipersiapkan untuk para pemenang regional," ungkap Fadjar Hutomo selaku Deputi II Bidang Akses Permodalan saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/8).

Seleksi tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi juga di Yogyakarta, Balikpapan, Bandung, Medan, Surabaya, dan Makassar.

Fajar mengaku ada beberapa kendala yang dihadapi start-up Indonesia, salah satunya bahasa.

"Beberapa kendala dihadapi start-up Indonesia, kebanyakan start-upkita menanyakan, 'Apakah presentasi nantinya bakal menggunakan bahasa Inggris?'," ungkapnya.

Ke depan, Anis Uzzaman, Ketua Start-up World Cup 2017 dan General Partner & CEO of Fenox VC, berharap masalah itu bisa dimanfaatkan menjadi potensi bisnis.

"Sebab hal itu akan sangat berpengaruh untuk dapat direalisasikan dalam mengembangkan start-up," tuturnya. (*/M-4)