BPPT Fokus 3 Bidang Teknologi

Melati Yuniasari
20/8/2016 02:30
BPPT Fokus 3 Bidang Teknologi
(DOK BPPT)

BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) fokus mengkaji dan menerapkan teknologi pangan, energi, dan kemaritiman pada tahun ini.

Fokus terhadap tiga bidang itu dipilih BPPT untuk mendukung pengembangan industri nasional serta peningkatan daya saing.

"Industri lokal diharapkan bisa memanfaatkan inovasi yang telah dilakukan BPPT," sebut Kepala BPPT Unggul Priyanto menjelang HUT Ke-38 BPPT, di Jakarta, Jumat (19/8).

HUT BPPT jatuh pada Minggu (21/8).

Sejumlah inovasi, sambung Unggul, telah berhasil dilakukan di bidang pangan.

Sebut saja produksi ikan nila salina.

Berkat rekayasa yang dilakukan ahli di badan tersebut, ikan tersebut mampu hidup di air payau dengan tingkat salinitas (keasinan) 20-25 ppt.

Berkenaan dengan daging sapi, badan kajian ini telah berhasil melaksanakan inovasi teknologi peternakan dengan mengintegrasikan peternakan sapi dengan perkebunan sawit (siska).

Masih dalam rangka kedaulatan pangan, para peneliti juga telah mengembangkan diversifikasi pangan nonberas untuk konsumsi utama, seperti mi jagung, mi sagu, dan beras analog.

Untuk bidang energi, BPPT berhasil mengembangkan teknologi kelistrikan.

Yaitu dengan produk inovasi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) skala kecil dalam bentuk flash.

Saat ini produk tersebut tengah dalam proses sinkronisasi dengan jaringan PLN.

Langkah tersebut, lanjut Unggul, sebagai upaya mendapatkan sertifikat layak operasi dan pengujian jangka panjang.

Hal itu untuk memungkinkan BPPT melisensikan teknologi bidang PLTP skala kecil ke masyarakat, instansi pemerintah, dan sektor swasta.

"BPPT juga telah melakukan audit energi dan audit kelistrik-an pada industri agar tercipta efisiensi energi," imbuh dia.

Kapal riset

Di sektor maritim, pada Mei 2016 ini, BPPT telah berhasil melakukan layanan teknologi survei kelautan guna mendukung Program Nasional Fish Stock Assessment bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Survei yang dilakukan dengan kapal riset Baruna Jaya IV milik BPPT itu ditunjukan untuk menghasilkan data terkini dan terakurat, terkait pengelolaan perikanan di 11 wilayah Indonesia.

Selain itu, BPPT juga telah menjalin kerja sama dengan PT Pal Surabaya dalam pengembangan desain kapal cepat rudal, kapal perang nasional, kapal patroli, hingga teknlogi kapal selam.

Sejatinya, di samping fokus pada tiga bidang prioritas, BPPT juga telah melakukan banyak inovasi di bidang lain.

Di antaranya seperti inovasi garam farmasi yang bisa dijadikan sebagai bahan cairan infus.

Inovasi garam ini dilakukan untuk memperkuat bahan baku obat nasional.

Pasalnya, selama ini garam sebagai bahan baku obat masih diimpor dari luar negeri. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya