Hujan Meteor Spektakuler Agustus Ini

13/8/2016 09:50
Hujan Meteor Spektakuler Agustus Ini
(AFP)

PADA Agustus 2016 terdapat fenomena langit yang menarik, yaitu hujan meteor Perseid yang terjadi setiap tahunnya. Namun, kali ini berbeda dari normal. Pada puncaknya meteor tersebut terlihat bergerak dua kali lebih cepat dan berjumlah lebih banyak ketimbang biasanya.

Hujan meteor tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak 17 Juli dan akan berlanjut hingga 24 bulan ini. Para ilmuwan memprediksi
fenomena menarik tersebut mencapai puncaknya pada Kamis (11/8) malam hingga Jumat (12/8) dini hari.

Fenomena tersebut terjadi akibat serpihan-serpihan kecil dari debu ekor komet Swift-Tuttle yang disebut meteor Perseid menabrak dan masuk ke atmosfer bumi.

Fenomena tersebut dinamakan demikian karena meteor Perseid terlihat seolah-olah keluar dari rasi bintang Perseus yang terjadi
pada Agustus setiap tahunnya.

Komet Swift-Tuttle pertama kali ditemukan pada 1862 oleh dua astronom AS Lewis Swift dan Horace Parnell Tuttle. Komet tersebut mengitari matahari setiap 133 tahun sekali. Sejak pertengahan Juli hingga Agustus setiap tahunnya, bumi melintasi orbit komet tersebut dan serpihan debu ekor komet tersebut tertarik dan masuk ke atmosfer bumi.

Pada saat normal, hujan meteor Perseid merupakan hujan meteor paling spektakuler yang dapat dilihat. Biasanya Perseid akan terlihat melintas sebanyak 60 hingga 100 meteor per jam. Namun, kali ini berbeda dari normal. Pada puncaknya meteor tersebut terlihat bergerak dua kali lebih cepat dan berjumlah dua kali lebih banyak jika dibandingkan dengan biasanya.

Pakar meteor NASA Bill Cooke menyatakan pada hujan meteor kali ini banyaknya meteor yang dapat dilihat paling sedikit 150
bahkan bisa mencapai 200 meteor per jam jika dalam kondisi sempurna.

Dengan kecepatan hingga 210 ribu km per jam, suhu juga bisa mencapai 2.000 derajat celsius. Hal itu disebabkan planet Jupiter dengan gaya gravitasinya yang besar memengaruhi Perseid. Gaya tarik planet tersebut menyebabkan partikel Parseid merapat dan terkonsentrasi pada lintasan yang dilewati bumi.

Meskipun tahun ini merupakan yang terspektakuler dengan jumlah dan kecepatan yang melebihi normal, hal tersebut tidak akan membahayakan bumi. Sebagian besar dari meteor tersebut terbakar sejauh 50 mil di atas bumi. Akan tetapi, fenomena tersebut
bisa menimbulkan masalah bagi pesawat angkasa luar.

Hujan meteor Perseid bukan satu-satunya yang terjadi pada bulan ini. Fenomena tersebut juga terjadi beriringan dengan hujan meteor Delta Aquarid yang terjadi sejak 12 Juli hingga 23 Agustus nanti. Namun, itu telah mencapai puncaknya pada 29 Juli.

Untuk mengetahui apakah tersebut meteor Delta Aquarid atau meteor Perseid, hal itu bisa ditelusuri dari awal meteor tersebut untuk menemukan cahaya mereka. Delta Aquarids akan muncul dari dekat bintang Skat atau Delta Aquarii, yang berada di konstelasi Aquarius Beruang Air. Di belahan bumi selatan, Delta Aquarids akan muncul lebih ke atas, sedangkan Perseids akan muncul dari langit utara. (Ifl science.com/nasa.gov/Hnf/L-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya